Ketua PHRI Kabupaten Bekasi Minta Pemda Lebih Peduli Pariwisata
KLIKNUSAE.com - Ketua PHRI Kabupaten Bekasi Tuti Nurcholifah Yasin meminta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih peduli dalam mengembangkan sektor pariwisata.
“Untuk membuat destinasi wisata di Bekasi maju, tentu dibutuhkan kesungguhan dari semua stakeholder. Kita semua yang harus berbuat. Kalau kita menunggu orang lain yang berbuat tidak akan terbentuk,” kata Tuti usai dilantik menjadi Ketua Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bekasi, Rabu petang 19 Januari 2022.
Oleh sebab itu, Tuti berharap pemerintah Kabupaten Bekasi bisa memberikan ruang yang lebih luas kepada pelaku pariwisata, termasuk PHRI untuk mebuat program-program menuju kebangkitan pariwisata Kabupaten Bekasi.
BACA JUGA: BPC PHRI Kabupaten Bekasi Dikukuhkan
“Kami mohon, sekali lagi support dari bapak-bapak (unsur Muspida) yang hadir pada hari ini, untuk bisa memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sektor pariwisata,” katanya.
Menurut Tuti, dibutuhkan solusi dan kerjasama antar staleholder. Bagaimana pemerintah daerah bisa support para pengusaha.
“Solusinya harus dipikirkan bersama. Karena kalau kita punya solusi tanpa ada dukungan pemda akan sulit juga," ujarnya.
Salah satu contohnya kata dia, adalah tidak menggelar suatu acara atau rapat di luar wilayah Kabupaten Bekasi.
Menyewa sebuah gedung yang masih di wilayah Kabupaten Bekasi dinilai Tuti akan sangat membantu pengusaha hotel.
BACA JUGA: PHRI Kabupaten Bekasi Gelar ‘Exhibition’ Bangkitkan Keterpurukan Hotel
"Setiap kunjungan, enggak perlu ke luar daerah, kan bisa ke hotel dan restoran di Kabupaten Bekasi. Apalagi kalau restoran dan hotelnya sudah terdaftar PHRI. Jangan sampai setiap agenda, malah ke luar daerah yang jelas-jelas enggak bakal membantu meningkatkan PAD Kabupaten Bekasi," tuturnya.
Merangkul Semua Pengusaha Hotel dan Restoran
Di masa kepemimpinannya, Tuti memiliki visi dan misi untuk merangkul semua pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Bekasi sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan di sektor pariwisata.
"Pertama kami akan mendata hotel dam restoran agar semuanya terhimpun di sini. Untuk sekarang member-nya baru 22 hotel. Saya harap semua pengusaha hotel dan restoran bisa bergabung dengan kami," kata Tuti.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Kholik Qodratullah yang turut hadir di lokasi, sepakat dengan hal yang disampaikan oleh Tuti.
BACA JUGA: Bermain Air Dengan Aman, Transera Waterpark Bekasi Siapkan Gugus Covid-19
Ia bahkan meminta agar terdapat sebuah badan yang dibuat antar pemangku kepentingan untuk bisa menggeliatkan kembali perekonomian di sektor pariwisata.
"Kalau perlu dibuat badan otonomi yang sifatnya mempercepat sendi-sendi ekonomi dalam hal perkembangan hotel dan restoran di Kabupaten Bekasi. Apalagi semuanya ada di sini, hanya tinggal niatnya saja," ungkap Kholik.
Sementara itu Ketua BPD PHRI Jawa Barat Herman Muchtar berpesan bahwa keberadaan hotel dan restoran selama ini tidak bisa dipungkiri telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit kepada Penpatan Asli Daerah (PAD).
Agar perkembangan pariwisata di suatu daerah terbangun dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan, maka dibutuhkan kesungguhan dari pemerintah daerah itu sendiri.
“Oleh sebab itu, kepala dinas (Kadis) yang terkait pariwisata harus betul-betul memahami potensi dan persoalan yang ada.Tapi, yang paling utama itu adalah mencari solusi. Bukan berdebat soal masalah-masalah,” kata Herman.
“Saya pernah menemukan di salah satu dinas pariwisata, anggaran promosinya gak ada.Pembenahan destinasi juga tidak ada. SDM-nya pun demikian. Karenanya, SDM di ASN sendiri juga harus menjadi titik utama yang harus diperbaiki,” sambung Herman. ***