Virus Covid-19 Varian Delta Cepat Menyerang, Pelaku Pariwisata Diminta Disiplin
JAKARTA, KLIKNUSAE.com - Virus COVID-19 varian delta lebih cepat menyerang. Tak terkecuali kepada mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi.
Oleh sebab itu, pelaku pariwisata diharapkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) secara disiplin meski sudah divaksin.
Sektor pariwisata yang selama ini memiliki tingkat pergerakan manusia yang tinggi juga diminta untuk lebih memperketat prokes. Terlebih, memasuki masa pelonggaran di Level 2 dan 3.
"Alhamdulillah, kita semakin mendekati ujung dari PPKM level 4 ini, mari kita terus disiplin terapkan protokol kesehatan walaupun sudah divaksin guys, tetap hati-hati dan jangan sampai lengah,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangan resminya, 7 Agustus 2021.
BACA JUGA: Sudah Disuntik Vaksin Masih Tertular Covid-19, Perhatikan Gejalanya
Menurut Sandiaga, vaksinasi merupakan salah satu upaya mencapai herd immunity sehingga diharapkan nantinya bisa mendorong roda perekonomian lebih cepat kembali pulih. Termasuk mencegah Virus Covid-19 Varian Delta.
Sandiaga menyampaikan upaya Kemenparekraf dalam mempercepat vaksinasi adalah membuat program Vanic (Vaksinasi Asyik di Tempat Piknik) hingga menggelar sentra vaksin di tempat wisata.
Hal tersebut bertujuan agar masyarakat tertarik untuk divaksin.
"Jadi vaksin tempatnya di lokasi wisata, dapat keindahan alamnya, dapat sedikit rehat sembari divaksin. Nah ini ternyata menjadi hits, banyak sekali yang mengapresiasi,” katanya.
BACA JUGA: Orang Kaya Indonesia Ramai-ramai ‘Wisata Vaksin’ Ke Luar Negeri
Wisata Vaksin Kini Menjamur Ke Beberapa Daerah
Sejak di launching, wisata vakisn akhirnya menjamur, mulai dari Gunung Kidul, Kulon Progo, di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
“Kemarin di Danau Toba di Kaldera kita menggelar vaksin dengan konsep gercep, geber, gaspol. Jadi ini inovasi, adaptasi pada pelaku wisata, dan kami memfasilitasi," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan upaya akselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif berfokus pada pariwisata era baru yakni pariwisata yang lebih lokal, bisa disesuaikan, lebih personal, dan dalam kelompok yang lebih kecil.
Wisata tersebut bisa berbasis kesehatan, kuliner, olahraga, wisata edukasi, ekowisata, serta desa wisata.
BACA JUGA: Promosi Wisata Dalam Negeri, Sandiaga Usung Program Wisata Vaksin
Wisata yang lebih personal adalah liburan yang sifatnya sangat pribadi hanya bersama keluarga. Wisatawan tidak lagi ikut dalam kelompok tur skala besar.
Dan wisata yang disesuaikan berdasarkan dengan minat khusus misalnya seperti wisata berbasis alam.
Wisata yang lebih lokal artinya wisatawan tidak lagi berpergian jauh dari rumah. Nantinya wisatawan akan lebih nyaman liburan menggunakan kendaraan pribadi.
Sehingga jarak yang ditempuh tidak akan lebih dari 250 kilometer dari tempat tinggal.
Terakhir, tren wisata juga akan diprediksi bersifat dalam kelompok lebih kecil artinya jumlah pengunjung di setiap destinasi wisata tidak terlalu masif. ***