PHRI Kabupaten Garut Usulkan Tiga Program Jangka Pendek Pariwisata

GARUT, KLIKNUSAE.com  - PHRI Kabupaten Garut mengusulkan tiga program jangka pendek kepada Pemkab Garut, Jawa Barat dalam rangka mengembangkan pariwisata.

Usulan tersebut semata-mata untuk menjadikan Garut sebagai tujuan wisata yang  lebih baik, nyaman, dan ramah lingkungan.

"Kami mencoba mengusulkan tiga program jangka pendek, termasuk  bagaimana menyadarkan masyarakat sadar wisata di sekitar 3 kilometer dari destinasi wisata," kata Ketua PHRI (Perhimpunan hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut Deden Rohim kepada wartawan di Garut, Rabu 21 Juli 2021.

Ia menyebutkan tiga program yang sedang dicanangkan oleh PHRI Garut yakni, pertama; membangun masyarakat untuk sadar wisata seperti yang sudah berhasil dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah di Bali.

BACA JUGA: Garut Menangis, Puluhan Hotel Kibarkan Bendera Putih, Ada Apa ini

Menurut dia upaya membangun masyarakat agar sadar wisata dengan selalu menunjukkan keramahtamahan kepada wisatawan akan memberikan rasa nyaman.

Dengan demikian,  nantinya akan memberikan keuntungan bagi masyarakat Garut.

"Seperti di Bali, bagaimana ramahnya ke wisatawan, karena itu yang harus dijual," kata Deden.

Manfaatkan Jalan Ibrahim Aji Untuk Atasi Kemacetan

Program kedua; terkait memanfaatkan Jalan Ibrahim Aji yang saat ini sedang proses pembangunan sebagai jalan wisata yang dapat mengatasi masalah kemacetan.

Khususnya, arus kendaraan di jalanan pusat kota Garut. Ia berharap jalan baru itu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan sebagai titik kumpul baru.

BACA JUGA: PHRI Garut Protes Minta Dilibatkan dalam Pembangunan Wisata Situ Bagendit

Kemudian, dibuat panggung wisata untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan yang dapat menghibur wisatawan.

"Jalan itu akan menjadikan jalan wisata yang dapat memecah gelombang kemacetan di jalanan pusat kota, kita buatkan titik kumpul di sini, kita buatkan panggung wisata," katanya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, Deden Rachim. Foto: kanal YouTube

Program ketiga; yakni terkait pengelolaan sampah dari industri pariwisata termasuk hotel dan restoran untuk lebih ramah lingkungan.

“Dengan pengelolaan limbah yang baika, maka diharapkan  tidak memunculkan masalah bagi masyarakat Garut,” ungkapnya.

Siapkan Lahan 3 hektare Sebagai Kawasan Wisata Baru

Untuk merelealisasilan tiga program tadi, tegas Deden, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 3 hektare .

BACA JUGA: Petugas “Kunci” Pintu Masuk Wisata Garut, Ribuan Kendaraan Diputar Balik

Lahan tersebut,  akan  dijadikan tempat pengelolaan sampah mandiri dengan cara  bekerja memisahkan sampah organik dan bukan organik sehingga sampah bisa dimanfaatkan kembali.

"Saya punya tempat 3 hektare, kita pakai untuk pengelolaan sampah, saya yang menyediakan tanahnya, pakai itu tanah, pemerintah yang membiayai mesinnya," katanya.

Ia menambahkan Kabupaten Garut merupakan daerah dengan topografi dan geografi yang cocok untuk mengembangkan industri pariwisata.

Menurut dia Garut tidak bisa disamakan dengan daerah lain untuk dijadikan industri manufaktur, melainkan untuk industri pariwisata yang dapat memberikan kehidupan bagi masyarakatnya.

BACA JUGA: Pemkab Garut Ingin Bangun Destinasi Sungai Seperti di Yogyakarta

"Garut ini memiliki 70 persen hutan lindung, yang memungkinkan ini untuk dikembangkan sebagai pariwisata, “ ujarnya.

“Maka banggalah kita orang Garut, kita nanti akan ada tol, punya (wisata danau) Bagendit, nah ini harus menjadi sebuah modal buat kita menghidupi rakyat," katanya.

Ia berharap program yang dicanangkan PHRI Kabupaten Garut ini kepada pemerintah daerah mendapatkan perhatian serius untuk bersama-sama membangun sektor pariwisata di Garut sehingga bisa memberikan manfaat lebih besar bagi Garut. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae