Lima Puluh Persen Okupansi Hotel Batal Akibat Lonjakan Kasus Covid-19
KLIKNUSAE.Com - Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) menyebutkan kenaikan angka kasus positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir membuat okupansi hotel turun hingga lima puluh persen.
Ketua Umum Asparnas Ngadiman mengatakan bahwa kondisi seperti ini membuat hotel semain terpuruk. Padahal, pemulihan okupansi hotel sempat membaik sejak awal tahun.
"Bulan ini banyak terjadi pembatalan. Hampir separuh, 50 persen dari booking-an dibatalkan konsumen karena tidak berani datang ke tempat tersebut. Itu kira-kira kondisinya," kata Ngadiman, dikutip kliknusae dari CNN, Selasa, 29 Juni 2021.
Ngadiman menyebutkan bahwaa rata-rata okupansi hotel nasional saat lonjakan kasus Covid-19 ini hanya 20 hingga 30 persen. Hanya hotel di Labuan Bajo dan NTT yang mengalami angka okupansi di atas rata-rata okupansi nasional.
"Labuan Bajo masih bisa sekitar 40-45 persen rata-rata karena daerahnya lagi hot dibicarakan dan banyak kunjungan ke sana," sebutnya.
Wisatawan domestik jadi andalan pemulihan pariwisata. Namun, saat ini menurun karena daya konsumsi masyarakat dan kekhawatiran terhadan lonjakan kasus positif Covid-19.
"Wisatawan nusantara agak sedikit turun (kunjungannya). Walaupun enggak terlalu banyak, lumayan lah 29,7 persen," katanya.
Berangkat dari hal tersebut pihaknya mengharapkan program vaksinasi di tempat wisata maupun hotel harus semakin digencarkan. Ia meyakini bahwa pelaku pariwisata akan mendukung dengan sumber daya yang dimilikinya.
"Tolong pemerintah daerah bekerja sama dengan hotel-hotel yang ada. Kami punya ballroom yang besar, ruang terbuka yang banyak bisa kita lakukan vaksin di sana, tentunya itu daerah-daerah zona hijau. Jadi orang berwisata sekaligus vaksin tapi kan kita harus dapat dulu (vaksinnya) untuk dibagikan gratis kepada tamu-tamu," pungkasnya.