Sahabat Mahfud Halal bi Halal, Ini Berbagai Masukan yang Dibahas

PAMEKASAN, Kliknusae.com  - Acara halal bi halal online yang digelar "Sahabat Mahfud" se-Indonesia tidak hanya ajang silaturahmi tahunan. Tetapi dalam moment ini juga dibahas berbagai hal terkait kebangsaan.

Diantaranya, bagaimana Sahabat Mahfud juga bisa berkontribusi langsung membangkitkan perekonomian Indonesia setelah dihantam pandemi Covid-19.

Salah satu peserta yang hadir, Iman Nurhaeman menyampaikan bahwa dalam penanganan Covid 19 selain penyelamatan  warga masyarakat dari bahaya covid 19 juga perlu memperhatikan pemulihan ekonomi para pengusaha.

"Ini penting, karena ekonomi terutama industri pariwisata baik akomodasi, perjalanan wisata, destinasi wisata, kuliner saat ini sangat terpuruk," kata Iman-yang juga Wakil Ketua BPD Jawa Barat Perhimpunan  Hotel dan Restoran  Indonesia (PHRI), Jawa Barat, kepada Kliknusae.com, Kamis 20 Mei 2021.

Ditambahkan Iman, pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah melakukan pencegahan agar tidak terjadi kenaikan Covid-19.

"Namun, pemulihan di sektor usaha juga sama pentingnya, mengingat selama ini para pelaku industri mengalami kerugian akibat adanya pembatasan pembatasan pergerakan orang," katanya.

Seperti diketahui Menko Polhukam, Mahfud MD menggelar halal bi halal online pada, Minggu 16 Mei 2021 lalu.

Halal bi halal online itu dihadiri oleh seratus lebih Korwil, Korda dan beberapa Sahabat Mahfud MD se-Indonesia.

Tidak semua  anggota Sahabat Mahfud bisa ikut acara tersebut karena kendala teknis, seperti gangguan internet, terutama di kawasan Papua dan Madura.

Korwil yang hadir dalam halal bi halal online tersebut antara lain Iman Nurhaeman (Jawa Barat), Firman Syah Ali (Jawa Timur), Sanggam Bakara (Sumatera Utara), Otong Rosadi (Sumatera Barat), Abdul Khafi (Bengkulu), Saleh Umar (Kepulauan Riau).

Kemudian, Ahmad Fauzi (DKI Jakarta), Mulyadi (DIY), Syahril (Banten), Yahya Ahmad (Kalimantan Utara), Dani Pinasang (Sulawesi Utara), Duke Arie (Gorontalo), Aziz Hakim (Maluku Utara), Ali Fakoubun (Maluku), Alfianus (Papua Barat) dan lain-lainnya.

Acara dimulai dengan sambutan Koordinator Nasional Sahabat Mahfud, Imam Marsudi.

Imam Marsudi yang juga merupakan Staf Khusus Menkopolhukam RI ini menyampaikan bahwa Halal Bi Halal Online (HBO) ini merupakan HBO kedua dalam sejarah terbentuknya Sahabat Mahfud.

Kata dia, biasanya sebelum dunia dilanda pandemi Covid-19, Halal Bi Halal selalu dilakukan secara langsung atau tatap muka, di kediaman Prof Mahfud MD.

Mantan aktivis PMII Yogyakarta ini mengenang peserta Halal Bi Halal tiap tahunnya biasa datang dengan sukarela dan biaya sendiri ke Kota Yogyakarta, berkumpul dan bercengkerama, membicarakan situasi terkini bangsa dan negara dan sebagainya.

Aktivis kelahiran Sreseh Sampang Madura itu menegaskan bahwa Sahabat Mahfud bukan Ormas namun paguyuban yang strukturnya sangat sederhana, cukup Kornas, Korwil dan Korda.

Para anggota paguyuban Sahabat Mahfud MD ini terdiri dari orang-orang yang sevisi dengan Prof Mahfud MD dalam penegakan demokrasi dan keadilan.

"Paguyuban Sahabat Mahfud bertugas melandingkan gagasan-gagasan kebangsaan Mahfud MD terutama tentang demokrasi dan keadilan," kata Imam Marsudi.

"Serta meluruskan disinformasi tentang statemen-statemen Prof Mahfud di berbagai media, tidak terkecuali media sosial," tambah keponakan Ketua Umum PB IKA PMII KH Akhmad Muqowam ini.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Direktur MMD Initiative, Asma'i Ishak PhD.

Dosen Fakultas Ekonomi UII ini berharap HBO menjadi media tukar informasi antar daerah.

Selain sebagai media tukar informasi antar daerah, diharapkan SM se-Indonesia mempedomani semua arahan Prof Mahfud MD dalam perilaku sehari-hari di daerah.

Ia memperingatkan jangan sampai perilaku Sahabat Mahfud di daerah-daerah tidak sesuai dengan tauladan Prof Mahfud MD.

Berikutnya ada paparan tentang perekonomian negara yang disampaikan oleh Prof Edy Suwandi Hamid dan Prof Halim Alamsyah, serta Tausiyah Idul Fitri oleh anggota Dewan Kehormatan PB IKA PMII, Prof Dr KH Malik Madani.

KH Malik Madani menyampaikan bahwa tradisi bermaaf-maafan, halal bi halal dan sejenisnya hanya ada di nusantara.

Sedangkan di wilayah Timur Tengah, tidak ada tradisi halal bi halal dan sejenisnya.

Namun menurut KH Malik, orang nusantara sering salah kaprah, sebab sibuk minta maaf kepada orang yang jelas-jelas dia tidak punya salah dan lupa meminta maaf kepada orang yang jelas-jelas punya salah.

"Misalnya suami-isteri dan teman kantor," ujar KH Malik mencontohkan.

Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD dalam sambutannya menegaskan bahwa dia bukan panutan dalam paguyuban Sahabat Mahfud.

"Nama Sahabat Mahfud ini diambil dari judul buku waktu Ultah saya yang ke-56. Buku tersebut berisi 56 tulisan dan berjudul Sahabat Mahfud. Jadi dalam paguyuban ini posisi saya bukan panutan, tapi sahabat bagi seluruh anggota Sahabat Mahfud," katanya.

Kata dia, Sahabat Mahfud merupakan persatuan lintas primordial untuk membangun Indonesia, jiwanya nasionalisme dan menghargai kemajemukan bangsa.

Sedangkan, Koordinator Sahabat Mahfud Wilayah Jawa Timur, Cak Firman mengaku bersyukur atas kekompakan Sahabat Mahfud dalam berpartisipasi dan mensukseskan acara Halal Bi Halal Online ini.

"Alhamdulillah acara HBO berlangsung lancar dan sukses, korda-korda saya juga hadir, antara lain KH Husnan Nafi' Korda Sumenep, Syafiuddin Korda Pamekasan, H Muzakki Korda Sampang, H Syukur Korda Bangkalan, Hisan Korda Gresik, Eko Susanto Korda Trenggalek, KH Sanusi Muhtar Fadhilah Korda Jember, Khairul Anam Hamadah Korda Jember dan lain-lainnya," syukurnya.

"Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Kornas Sahabat Mahfud serta panitia yang telah memfasilitasi temu kangen tahunan ini" tutup Bendahara Umum IKA PMII Jatim ini. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae