Meski Catat Transaksi Rp 126 Triliun, Gojek Tetap PHK 400 Karyawannya
Kliknusae.com - Meski sempat menorehkan catatan fantastik transaksi sebesar Rp 126 triliun selama tiga tahun terakhir, Gojek Indonesia tetap tak kuasa menghadapi pandemi corona (Covid-19).
Perusahaan transportasi online itu pun memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 430 karyawannya.
PHK ini juga berhubungan dengan dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi Covid-19, yakni layanan GoLife meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.
Berdasarkan keterangan manajemen, kedua bisnis itu membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19. Aplikasi GoLife sendiri dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.
"Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak," tulis keterangan resminya, Rabu (24/6/2020).
Adapun 430 karyawan tersebut, yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival sama dengan 9 persen dari total karyawan.
Sementara itu, langkah penghentian dan PHK ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup 3 layanan inti.
Terlebih, 3 layanan inti yang dimaksud menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi.
Sebelumnya, Nadiem sempat mengungkap pada 2018 lalu Gojek mencatat total transaksi hingga Rp126 triliun.
"Seperti bisnis logistik yang tumbuh 80 persen sejak awal pandemi, atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik 2 kali lipat," tulis manajemen.
Bantu mitra GoLife
Manajemen menuturkan, penutupan layanan GoLife tentu akan berdampak pada mitra GoLife karena pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Gojek akan memberikan dukungan berupa 'Program Solidaritas Mitra Covid-19' kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat COVID-19.
Bantuan tersebut berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.
"Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria," sebut manajemen.
Sebagai informasi, aplikasi Gojek diluncurkan pada tahun 2015 dan kini sudah memiliki 170 juta pengguna di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.
(adh/kom)