Walt Disney Tutup Karena Corona,Rp 21 Triliun Melayang

Kliknusae.com  -- Walt Disney tak luput dari dera pandemi corona (Covid-19). Sejak wabah ini meluas dan memaksa untuk dilakukan 'lockdown', wahana rekreasi terbesar di Amerika Serikat itu kehilangan US$1,4 miliar atau setara dengan Rp21,19 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.142 per dolar AS) karena pandemi virus corona.

Masalah itu terjadi karena 12 belas taman hiburan Disney terpaksa tutup untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Dikutip dari AFP, Disney membukukan penurunan keuntungan sebesar 91 persen menjadi tinggal US$475 juta pada periode yang berakhir 28 Maret lalu.

Namun, Disney masih mencatat kenaikan pendapatan sebesar 21 persen menjadi US$18 miliar.

CEO Disney Bob Chapek mengungkap virus corona memang berdampak besar pada keuangan perusahaan.

"Pandemi covid-19 memiliki dampak keuangan yang cukup besar pada sejumlah bisnis kami, kami yakin pada kemampuan kami untuk menahan gangguan ini. Salah satunya muncul dari posisi keuangan kuat," ujar Chapek.

Di sisi lain, Disney masih mencatat kenaikan pendapatan dalam platform streaming baru miliknya yang akan menyaingi Netflix yakni Disney+.

Pendapatan aplikasi ini melonjak sebesar lebih dari US$4 miliar pada kuartal kedua tahun fiskal Disney.

Namun, perusahaan ini sudah kehilangan US$812 juta untuk biaya peluncuran Disney+. Layanan Disney + baru memiliki sekitar 33,5 juta pelanggan pada akhir Maret.

Disney mengatakan pendapatan untuk divisi 'Parks, Experiences and Products' turun 10 persen menjadi US$5,5 miliar dan pendapatan operasi segmen turun 58 persen.

Chapek menegaskan akan mempertahankan protokol keamanan jika nantinya fasilitas taman hiburan mereka buka kembali.

"Pendekatan yang kami ambil mungkin mencakup penerapan kapasitas tamu dan tindakan pengendalian kepadatan serta prosedur kesehatan dan pencegahan," katanya.

Chapek mengungkap perusahaan berencana untuk membuka kembali Disneyland Shanghai pada Senin mendatang.

Pasalnya, mereka melihat tanda-tanda positif yang terjadi bertahap di China dengan adanya pencabutan beberapa larangan pembatasan sosial.

Virus corona muncul di China akhir tahun lalu dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri termasuk Shanghai.

Ketika penyakit ini sedang berkembang biak di banyak negara terutama barat, jumlah kasus di China justru mengalami penurunan.

Dalam perdagangan Selasa (5/5/2020), saham Disney turun 3 persen menyusul kabar laporan keuangan perusahaan hiburan tersebut.

Analis Ross Benes di eMarketer mengatakan dampak pandemi kemungkinan akan berlanjut untuk Disney.

"Pandemi covid-19 mengubah beberapa kekuatan terbesar Disney menjadi kerentanan terbesarnya," kata Benes.

Analis mengatakan dampaknya sebagian ditanggulangi oleh layanan streaming baru tetapi saat ini jaringan TV berada di bawah tekanan yang meningkat dengan penundaan tayangan olahraga dan penundaan produksi konten yang terjadi bersamaan dengan penurunan harga iklan dan pemotongan kabel.

(adh/cnn)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae