Tiongkok Tertarik Investasi Sea Plane di Bali

Kliknusae.com - Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tertarik untuk berinvestasi di jasa transportasi Sea Plane (angkutan udara yang mampu lepas landas dan mendarat di atas air) di Bali. Sea Plane ini nantinya akan membawa para turis untuk menjelajahi spot-spot wisata di Bali dan sekitarnya.

Ketertarikan pihak RRT tersebut disampaikan  Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali IB Agung Partha Adnyana yang baru-baru ini mendampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat  melakukan perjalanan ke RRT.

"Tinggal kesiapan kita saja. Apakah regulasi untuk itu sudah memungkinkan karena untuk bandara seperti ini mungkin ada pengecualian ya," kata Agung Partha Adnyana  ketika dihubungi Kliknusae.com,Rabu (04/12/2019).

Menurut Gus Agung--begitu sering disapa, Tiongkok sangat tertarik bisa bekerjasama dalam pengadaan bandara Sea Plane untuk melayani kalangan turis kelas menengah atas (high end). Namun untuk di Bali sendiri peraturan untuk itu belum ada.

"Kami akan berkoordinasi dengan departemen perhubungan, bagaimana nanti regulasinya. Karena Sea Plane  ini sangat prospektif dalam menggaet turis high end tadi, yang menginginkan kecepatan untuk bisa menjangkau beberapa destinasi. Katakanlah nanti dari airport ke Kepulauan Nusa Dua, jarak tempuh bisa lebih singkat. Mungkin hanya 5 menit saja," paparnya.

Sebagaimana diketahui, kunjungan kerja pemerintah Provinsi Bali ke Tiongkok adalah upaya untuk   mempererat hubungan baik antara Bali-Indonesia-RRT sekaligus mempromosikan Pulau Dewata sebagai destinasi wisata bagi masyarakat Cina.

Wagub yang didampingi stakeholder pariwisata Bali ini, mengunjungi dua kota yakni Beijing dan Hangzhou, Provinsi Zhejiang pada 27 hingga 30 November 2019.

Dalam kesempatan itu Cok Ace juga menghadiri pembukaan Workshop China Wedding di Hotel Marriot Beijing Northeast.

Ada 25 perusahaan asal Bali, yang berfokus pada promosi dan kerjasama di bidang jasa penyelenggaraan acara pernikahan dengan nuansa adat budaya Bali bagi rakyat RRT.

Media Cina,baik cetak maupun daring juga memberikan perhatian besar terhadap program promosi pariwisata Bali ini.

Terbukti ada sekitar 30 media besar yang hadir dalam acara jumpa pers yang digelar terkait pariwisata, bisnis dan gaya hidup di Bali. Bahkan acara tersebut disiarkan langsung secara nasional.

Menurut Gus Agung, momentum kunjungan kerja ke Tiongkok  harus benar-benar dimanfaatkan untuk memperluas kerjasama di bidang pariwisata.

Diharapkan, jika kerjasama di bidang jasa transportasi terealiasi maka  nantinya kapasitas penumpang yang ditawarkan kepada turis dari Cina untuk berwisata ke Bali semakin bertambah.

Khusus untuk  iklan promosi Bali royal wedding dan honeymoon sudah berjalan dengan dipajangnya di fasilitas publik, seperti di subway (kereta bawah tanah) Kota Beijing, di 12 bandara di RRT dan beberapa lokasi real estate kelas high end.

Wagub didampingi Dubes RI untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, dan Staf Penasehat Khusus Urusan Umum special Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, I Gusti Ngurah Putra juga menghadiri Table Top Sales Mission 2019 Beijing di Ballroom Hotel Marriot, Beijing.

Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace menyampaikan bukti kedekatan dua negara lewat akulturasi budaya Bali-Tiongkok yang telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu.

Akulturasi tersebut dapat diamati pada berbagai pengaruh budaya Cina dalam berbagai aspek kebudayaan Bali.

"Salah satu tradisi yang masih melekat sampai sekarang adalah hadirnya peran Barong Landung di dalam banyak upacara di Bali yang sejatinya merupakan simbolisasi dari figur Raja Jayapangus dari kerajaan Balingkang Bali dan Putri Kang Cing Wie dari Tiongkok," ungkap Penglingsir Puri Ubud ini.

Wagub Cok Ace juga menambahkan kedekatan akulturasi ini kemudian berlanjut dalam pembaruan interaksi melalui hubungan kepariwisataan.

Sejak 20 tahun terakhir kunjungan wisatawan Cina ke Bali secara umum mengalami peningkatan yang cukup baik, sehingga saat ini wisman Cina menempati posisi teratas pada jumlah kunjungan dibandingkan negara-negara lain

"Program Sales mission dan Table Top ini diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerjasama dan komunikasi yang intensif sehingga mampu melahirkan kolaborasi yang semakin kuat antara industri pariwisata Bali dan Cina," jelas Cok Ace.

Dalam kesempatan itu, Wagub Cok Ace juga menyampaikan undangan kepada seluruh masyarakat Tiongkok untuk hadir di dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2571 mendatang dalam satu persembahan Festival Balingkang yang akan dilaksanakan pada 8 Februari 2020 di Kintamani, Bali.

"Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada stakeholder pariwisata RRT, Kemenparekraf RI, Kedutaan Besar RI di Beijing, Bali Tourism Board, Bali Wedding Association, para buyer dan seller, dan pihak lain yang mendukung kegiatan ini," tutupnya.

Melanjutkan kunjungannya, Wagub beserta rombongan melaksanakan pertemuan, bertempat di Narada Hotel Hangzou, Provinsi Zhejiang pada Jumat (29/11/2019). Pertemuan dilaksanakan bersama Zheng Henghui selaku Direktur Departemen Budaya dan Pariwisata Provinsi Zhejiang,

Shi Huazhong, Divisi Hubungan Asia Afrika Provinsi Zhejiang, Jian Ma, General Manager Zhejiang Juma Amusment Equipment dan Chiel Smits, CEO Starneth.

Dalam pertemuan tersebut, Wagub kembali mengemukakan kedekatan Cina dengan Bali yang tidak hanya kerjasama sebatas hubungan masa kini namun telah terjalin dari zaman nenek moyang dahulu.

"Saat ini, kunjungan wisman Cina diharapkan mampu meningkatkan APBD dan sekaligus meningkatkan devisa negara sesuai dengan target Kemenparekraf RI," tutup Cok Ace.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya