Gempa Banten Terasa Hingga Cianjur,Sukabumi dan Jakarta

Klik nusae - Gempa bermagnitudo M 4,9 yang berpusat di Banten tidak saja dirasakan warga Jakarta, tetapi juga menjalar ke Cianjur dan di Sukabumi. Bahkan karena kuatnya goncangan warga sempat berhamburan keluar rumah.

"Iya, lemari di rumah seperti mau jatuh. Tapi gak terlalu lama, cuma beberapa detik," kata Juwita, warga Cipanas, Cianjur, Minggu malam (28/7/2019).

Hal serupa juga dialami warga yang tinggal di wilayah Palabuhanratu dan Cibadak, Sukabumi.

Sepeti dituturkan Ade Setiawan, warga Kecamatan Cibadak yang mengaku melihat sejumlah warga sempat berhamburan keluar karena kuatnya gempa.

"Semuanya takbir, karena memang ada bunyi berderak di dinding. Sebagian warga ada yang sampai keluar rumah," kata Ade.

Sebagian warga di Palabuhanratu juga merasakan getaran gempa cukup besar, mereka memilih untuk keluar rumah.

"Lumayan gede, ada yang takbir dan istighfar. Saya sendiri baru sadar setelah melihat air di bak mandi goyang, istri juga mendengar ada suara gemuruh," kata Deni Abdul Halir warga Kiaralawang, Palabuhanratu

Gempa ini terjadi pukul 21.25 WIB. Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Pelabuhan Ratu, Cisolok, Malingping dan Sukabumi Selatan dalam skala intensitas III MMI, Depok, Tangerang, Serang, Rangkasbitung , Sawarna, Panggarangan, Menes, Carita dan Munjul (II-III MMI), Lembang, Jakarta dan Karawang (II MMI).

BMKG menyebut gempa berkekuatan M 4,9 terasa di Banten, Jakarta, hingga sebagian wilayah di Jawa Barat. Menurut analisis BMKG, gempa ini merupakan gempa berkedalaman dangkal.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan gempa bumi di selatan Sukabumi ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, merupakan gempa bumi berkedalaman dangkal diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan obliq naik (thrust- oblique)," ujarnya.

Hingga saat ini,lanjut Rahmat, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," jelas Rahmat.

Gempa tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpancing isu hoax.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pinta Rahmat.

(adh/dtk)

 

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya