Pemprov Jabar Lakukan Pengawasan di Tempat Wisata, Antisipasi Pungli

KLIKNUSAE.com - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pengawasan di tempat wisata dengan  melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

Hal ini dilakukan untuk  meningkatkan upaya antisipasi terhadap praktik pungutan liar di jalur pariwisata Jabar.

Dengan pengawasan ini maka diharapkan akan memberikan kenyamanan kepada wisatawan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Koordinasi antara lain dilakukan dengan Satpol PP kabupaten/kota dan pihak kepolisian. Salah satunya dengan meningkatkan patroli kawasan wisata, di antaranya kawasan Puncak, Bogor.

“Koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak untuk mencegah praktik pungutan liar di jalur pariwisata Jabar. Tujuannya, agar wisatawan dapat menikmati liburan Nataru ini dengan nyaman,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar di Kota Bandung, Rabu 25 Desember 2024.

Menurut Benny, hal ini menjadi perhatian Pemdaprov Jabar mengingat Jabar selalu menjadi magnet pariwisata. Seperti di kawasan Puncak Bogor, Bandung Raya, Pangandaran, dan Garut.

“Jabar selalu menjadi magnet pariwisata. Utamanya,  di momen penghujung tahun sehingga harus dijaga dengan baik. Jangan sampai karena ulah beberapa oknum mencoreng pariwisata Jawa Barat,” ujarnya, terkait pengawasan di tempat wisata.

Sebelumnya, terdapat kejadian viral, pada Minggu ((22/12/2024), yakni kasus pemerasan yang melibatkan seorang joki atau pemandu jalur alternatif di Cisarua, Kabupaten Bogor.

Pelaku meminta uang sebesar Rp850.000 untuk jasa pengantaran jalan memakai motor menuju SPBU Tugu.

Korban yang berasal dari Tangerang, Banten kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Cisarua.

Dan pelaku telah diproses hukum dengan sanksi wajib lapor dan peringatan keras agar tidak mengulangi perbuatannya.

BACA JUGA: Bey Minta Pengelola Restoran, Hotel dan Wisata Perhatikan Sampah di Liburan Akhir Tahun

Tak Tergiur

Kejadian lainnya, terjadi pemukulan oleh tiga orang pelaku terhadap wisatawan di jalur alternatif Puncak, Megamendung, Bogor.

Peristiwa bermula mobil wisatawan menyenggol salah satu pelaku hingga cekcok, kemudian terjadi pemukulan.

Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Megamendung dan ketiga pelaku ditangkap.

Polisi lalu melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, kemudian para pihak memutuskan menyelesaikan masalah secara musyawarah dan damai.

Benny mengimbau kepada wisatawan selain mematuhi aturan lalu lintas. Juga, jangan  mudah tergiur oleh tawaran jasa joki jalur alternatif di kawasan wisata.

“Kami mengimbau kepada wisatawan untuk tidak menggunakan jasa joki pariwisata agar terhindar dari getok tarif. Wisatawan supaya mengikuti arahan polisi yang mengatur lalu lintas,” ucapnya.

Benny menambahkan, untuk mencari jalur alternatif, wisatawan mempunyai pilihan untuk menggunakan Google Maps atau aplikasi lain.

Namun dalam mencari jalur alternatif juga berisiko, jarak bisa menjadi lebih jauh. Bisa, tersesat karena petunjuk di aplikasi tidak akurat.

Atau potensi gesekan dengan warga sekitar yang merasa terganggu jalan di lingkungannya mendadak macet.

“Jadi bijak memilih antre di jalur utama, biar lama, tapi aman. Karena banyak sesama wisatawan dan petugas daripada memilih jalur alternatif dengan berbagai risiko,” imbaunya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae