Mereka menggelar pelatihan pemandu wisata di destinasi Green Canyon pada Minggu 7 Januari 2024.
Dede Mendoel, pemandu kegiatan body rafting mengapresiasi kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh tim KKN Unpad.
Pasalnya, selama ini kendala SDM yang terbatas dalam berbahasa dan pengetahuan pertolongan pertama menjadi batu sandungan dalam menggali potensi pariwisata Desa Kertayasa.
BACA JUGA: Bey Apresiasi Pangandaran Air Show 2023, Memasyarakatkan Dunia Dirgantara
"Potensinya besar, tapi SDM terkendala bahasa dan pertolongan pertama," ungkap Dede.
Sementara itu, tim KKN Unpad yang terdiri dari 25 mahasiswa tidak hanya menyediakan informasi dari berbagai fakultas, namun juga memberikan wawasan tentang pentingnya pembangunan pariwisata berkelanjutan dan berbudaya.
Penyuluhan mengenai public speaking menjadi pusat perhatian. Sesi ini, memastikan para pemandu wisata mampu memberikan pengalaman maksimal kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kegiatan ini merinci aspek-aspek kritis dalam berkomunikasi dengan wisatawan, menggarisbawahi kejelasan, keberanian, dan keyakinan saat menyampaikan informasi kepada pengunjung.
BACA JUGA: Selama Libur Natal Okupansi Hotel Pangandaran 100 Persen, Perputaran Uang 20 Miliar
Green Canyon
Selain fokus pada keterampilan berbicara, penekanan juga diberikan pada keselamatan dan keamanan saat menjalankan tugas.
Hal ini, untuk menciptakan langkah kecil dengan dampak besar untuk meningkatkan pengalaman di Green Canyon.
Tidak hanya berhenti di situ, mereka juga menggelar penyuluhan mengenai pertolongan pertama dalam kecelakaan di wisata body rafting.
Cholil, Ketua Bumdes, menyatakan edukasi tersebut yang dinilai sangat bermanfaat karena para pemandu sebelumnya tidak pernah mendapatkan pelatihan serupa.
BACA JUGA: Pantai Barat Pangandaran, Eksotisme dan Kenyamanan Wisata
Edukasi ini tidak hanya memberdayakan para pemandu tetapi juga penting bagi keselamatan wisatawan.
Dengan pemahaman tentang prosedur pertolongan pertama, para pemandu dapat mengurangi tingkat kepanikan wisatawan saat menghadapi situasi darurat.
Hal ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas wisata body rafting di Green Canyon.
BACA JUGA: Masyarakat Pangandaran Perlu Dilibatkan dalam Pengembangan Destinasi
Selanjutnya, dalam kerja nyata tersebut para mahasiswa juga melibatkan diri dalam memberikan pelatihan bahasa Inggris secara langsung.
Pelatihan ini mencakup cara memberikan arahan, menawarkan layanan, dan menghindari perilaku yang mungkin tidak disukai oleh turis asing.
Melalui kegiatan ini, Tim KKN Universitas Padjajaran berharap dapat menyumbangkan kontribusi positif yang signifikan bagi kualitas dan kesadaran pariwisata di Green Canyon, Kabupaten Pangandaran. ***