Pendapatan Gerai KFC Rontok Hingga 50 Persen, Akibat Seruan Boikot

KLIKNUSAE.com - Gerai KFC (Kentucky Fried Chicken) di Kota Padang, Sumatera Barat mulai terdampak oleh perang di Gaza. Pendapatan mereka mengalami penurunan hingga 50 persen.

Kondisi ini terjadi setelah ramainya seruan boikot terhadap produk terafiliasi dengan Israel. Dalam rapat cabang KFC di Indonesia, Kota Padang disorot sebagai salah satu kota paling terdampak. Yakni, menempati peringkat kedua setelah Aceh.

Budi Setiawan, Rest Manager dari gerai KFC yang berlokasi di Jalan Patimura, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, mengungkapkan bahwa dampak seruan boikot tersebut sangat terasa dalam keseharian operasional mereka.

Meskipun hingga saat ini belum ada pengurangan karyawan, namun kekhawatiran akan berlanjutnya penurunan pendapatan dapat membawa dampak serius. Termasuk potensi ketidakperpanjangan kontrak karyawan.

BACA JUGA: Pengusaha Hotel dan Restoran Lega, MUI Klarifikasi Soal Fatwa Boikot

"Saat ini, kita masih berharap agar skenario tersebut tidak terwujud. Kami sangat prihatin dengan nasib karyawan jika hal tersebut terjadi," ujar Budi Setiawan seperti dikutip Kliknusae.com dari Langgam.id, Minggu 10 Desember 2023.

Gerai KFC di Jalan Patimura ini memiliki 29 karyawan, dengan total staf lebih dari 35 orang. Dimana,  keseluruhannya merupakan warga asli Padang, Sumatera Barat.

Penjualan Merosot

Sebelum adanya seruan boikot, penjualan bulanan gerai ini mencapai angka fantastis sekitar 800 juta.

Namun, dalam satu bulan terakhir, penjualan merosot drastis menjadi hanya 400 juta.

BACA JUGA: PHRI Dukung Kemerdekaan Palestina,Tapi untuk Boikot Produk Israel, Ini Pertimbangannya

Sementara itu, dalam konteks serupa, selain KFC, sejumlah produk lain yang diduga terafiliasi dengan Israel juga ditemukan tersebar di Indonesia.

Merek-merek yang dikelola oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), seperti Marks & Spencer, Converse, Starbucks, Domino’s Pizza, hingga McDonald's, juga menjadi sorotan dalam gelombang boikot ini.

Keputusan konsumen untuk menghindari produk-produk tertentu. Terutama,  sebagai bentuk dukungan terhadap suatu isu geopolitik tampaknya telah menciptakan efek domino. Khususnya,  dalam industri kuliner dan ritel di Indonesia.

KFC Kota Padang menjadi salah satu saksi bisu dari dinamika kompleks ini. Dan masa depannya bersifat spekulatif, tergantung pada bagaimana perkembangan situasi global. Serta,  respons konsumen dalam beberapa waktu ke depan. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae