Jepang di Bawah Bayang-Bayang Ancaman Overtourism, Tiga Kota Ini Jadi Sorotan
KLIKNUSAE.com - Jepang, yang dikenal dengan "Negeri Matahari Terbit" kini berjuang melawan ancaman overtourism yang semakin meresahkan.
Seiring dengan pulihnya sektor pariwisata pasca-pandemi, Tokyo, Kyoto, dan Osaka, tiga kota unggulan Jepang, telah menjadi sorotan utama bagi para pelancong. Namun, kesuksesan ini menghadirkan masalah baru: akan segera terjadilah overtourism.
Melansir laporan terbaru dari Japan Times pada Senin 23 Oktober 2023, Kementerian Pariwisata Jepang telah mengumumkan rencana proaktif untuk menangkal ancaman overtourism di tiga kota tersebut.
Salah satu strategi utama adalah peningkatan armada transportasi umum, seperti bus dan taksi, yang akan melayani kota-kota favorit ini.
Namun, tindakan ini tidak hanya memihak kepada kota-kota besar yang selalu menjadi pusat perhatian. Pemerintah Jepang juga telah meminta perusahaan taksi di kota-kota kecil untuk ikut serta dalam upaya ini.
BACA JUGA: Rampak Gendang, Mempererat Hubungan Kebudayaan Indonesia-Jepang
Mereka diminta untuk meningkatkan pelayanan mereka pada jam-jam sibuk.
Selain itu, layanan bus juga akan ditingkatkan. Rute bus langsung menuju destinasi pariwisata yang populer akan tersedia di stasiun-stasiun utama, dirancang khusus untuk para wisatawan.
Begitu pun, Jepang tidak hanya berfokus pada kota-kota utama. Mereka juga merencanakan untuk menyebarkan gelombang turis ke destinasi wisata lainnya, seperti Ise-Shima dan Hokkaido.
Keindahan alam dan atraksi budaya yang unik akan menjadi daya tarik utama untuk menarik para pelancong yang ingin menjauh dari hiruk-pikuk kota besar.
BACA JUGA: Kampung Jepang di Pulau Seribu Jadi Pusat Kegiatan Ekonomi Kreatif
Menginap di desa bersejarah
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Menteri Pariwisata Jepang menyatakan pihaknya berencana untuk mendukung pemerintah kota setempat dalam mempromosikan pengalaman khusus.
Seperti petualangan di kawasan alam yang masih perawan atau menginap di desa-desa bersejarah."
Data terbaru menunjukkan peningkatan pesat dalam pariwisata domestik Jepang, seiring dengan kedatangan lebih banyak wisatawan sebelum pandemi.
Pada bulan September lalu, jumlah total wisatawan sudah mencapai 96% dibandingkan dengan tahun 2019.
BACA JUGA: Usai Pandemi Warga Indonesia yang Plesiran ke Jepang Naik 327 Persen
Dengan angka lebih dari 17 juta orang yang mengunjungi Jepang hanya dalam periode Januari hingga September, menurut Badan Pariwisata Jepang.
Saat ini, Tokyo, Osaka, dan Kyoto tetap menjadi magnet utama pariwisata di Jepang. Namun hal ini telah menyebabkan kerumunan di tempat-tempat wisata terkenal dan menempatkan tekanan pada sistem transportasi.
Tak ketinggalan, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menekankan urgensi penanganan masalah ini.
BACA JUGA: Syahrini Menjadi GadisJepang di Perayaan Dua Tahun Pernikahan
"Dengan Menteri Pariwisata Tetsuo Saito sebagai pimpinannya, saya ingin melihat semua kementerian terkait bekerja sama untuk mengintegrasikan rencana pencegahan overtourism," tegasnya.
Upaya pencegahan tersebut akan dimasukan ke dalam kebijakan ekonomi negara.
"Sehingga kita dapat menciptakan destinasi pariwisata yang berkelanjutan, di mana setiap orang dapat menikmati kunjungan wisata dengan nyaman," pungkasnya. ***