Mall UKM Kota Cirebon, Tawarkan Ragam Produk Unggulan, Apa Saja?
KLIKNUSAE.com – Berkunjung ke ‘Kota Udang’ ini, wisatawan bisa mendapatkan banyak pilihan produk olahan. Mall UKM Kota Cirebon kini hadir dengan beragam produk-produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Produk yang ditawarkan di Mall UKM sangat beragam, mulai dari aneka cendera mata berupa kerajinan tangan. Seperti miniatur topeng, lukisan kaca, kerajinan batik, gerabah, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada pula berbagai makanan ringan khas "Kota Udang" seperti kerupuk udang, rengginang, serabi, dan lainnya.
Mall UKM yang menempati Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon di Jalan Cipto Mangunkusumo Nomor 20 Cirebon itu kini menjadi tempat memasarkan hasil karya UMKM setempat.
Jalan Cipto Mangunkusumo merupakan jalan utama yang sangat strategis. Sejumlah pusat perbelanjaan besar dan waralaba berada di kawasan ini.
BACA JUGA: 4 Jajanan Khas Cirebon Hasil Olahan UMKM yang Bisa Jadi Oleh-oleh
Oleh karenanya, dengan dibukanya Mall UKM tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk UMKM, dan naik kelas, sejajar dengan produk industri lainnya.
"Melalui Mall UKM ini, kami ingin berinovasi untuk mengemas dan mengangkat produk UMKM menjadi lebih bernilai dan naik kelas," kata Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis di Cirebon, Jawa Barat, saat meresmikan Mall UKM, baru-baru ini.
Mall UKM menjadi wadah sekaligus tempat untuk memasarkan produk UMKM andalan Kota Cirebon.
Sehingga produk UMKM tersebut semakin dikenal oleh masyarakat luas. Dan pada gilirannya akan merangsang peningkatan kualitas produk, serta dapat bersaing dengan produk nasional.
BACA JUGA: 6 Kota di Jabar Paling Banyak Memiliki Janda, Sukabumi Dominasi Muda
Jam Operasional Mall
Kehadiran Mall UKM diharapkan dapat memberikan angin segar bagi para pelaku UMKM. Produk yang dihasilkan bisa terjual dan dikenal masyarakat luas.
Mall UKM dibuka setiap hari, dengan jam operasional mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Pelayanan di tempat ini sama persis seperti pada swalayan modern lainnya.
Seorang pengunjung Mall UKM Cirebon, Asep Saepul, menyatakan nyaman dengan layanan di Mall UKM. Karena pelayanannya sama dengan swalayan modern pada umumnya. Kenyamanan para pembeli menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh para pedagang.
BACA JUGA: Kampung Sabin Cirebon, Bali Di Tanah Pasundan Seperti Ini Rasanya
Produk diseleksi
Di Mall UKM Cirebon ini terdapat beragam produk UMKM yang kualitasnya tidak kalah dengan merek sudah terkenal. Belum lagi, harganya ramah di kantong sehingga dapat menjadi pilihan bagi para pelancong.
"Mall UKM menyajikan produk UMKM yang sangat layak. Kualitasnya pun tak kalah dari merek ternama, dan harganya ramah," kata Asep.
Sementara itu berdasar Data Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, pada tahun 2022 pelaku UMKM di daerah itu mencapai 2.800 lebih.
Dari UMKM tersebut menghasilkan beragam produk mulai suvenir, makanan ringan, minuman, batik dan sejumlah barang lainnya.
Oleh karena itu, produk UMKM yang dapat masuk ke Mall UKM harus melalui seleksi terlebih dahulu, agar benar-benar bisa menjadi etalase yang baik untuk daerah.
BACA JUGA: PHRI Yogyakarta Mendorong PUTRI Bisa Ikut Menumbuhkan Pelaku UMKM
Penyeleksian produk perlu dilakukan, agar setiap pengunjung Mall UKM, terutama kalangan wisatawan, bisa mendapatkan produk yang baik, agar dapat meningkatkan citra daerah.
Selain itu, dapat juga dijadikan ajang perbaikan oleh para pelaku UMKM. Mereka bisa berlomba memproduksi dengan lebih baik lagi, sehingga menjadikan UMKM di daerah itu naik kelas.
Ketika produk UMKM bisa lebih baik, maka diharapkan dapat bersaing dengan produk nasional maupun luar negeri, yang kini terus membanjiri semua pasar.
BACA JUGA: Membludaknya Wisatawan di Jabar Tak Pengaruhi Geliat UMKM
"Kami menerapkan standar khusus bagi UMKM yang ingin produknya ada di Mall UKM. Yang pasti produk dikemas dengan baik dan asli produksi UMKM, kemudian kami melakukan kurasi," kata Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman.
Bahkan, dengan kurasi yang cukup ketat, dari 2.800 lebih UMKM, hanya terdapat 127 UMKM yang dapat menyuplai produknya ke Mall UKM.
Dan ini akan terus ditingkatkan dengan memperbaiki produk UMKM lainnya, mulai dari kemasan, isi, perizinan serta hal yang dapat menunjang. ***