Ceramah Kebangsaan, Ridwan Kamil Pilih Gus Miftah, Ini Alasannya
KLIKNUSAE.com - Ceramah kebangsaan digelar secara hybrid dengan menghadirkan Gus Miftah di Sport Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kliknusae.com, Minggu 7 Agustus 2022, acara ini diikuti ribuan siswa SMA, SMK, SLB se-Jawa Barat. Dengan tujuan menciptakan kedamaian dan toleran.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ada 1500 peserta yang mengikuti Ceramah Kebangsaan di lokasi. Sementara sebanyak 3000 peserta melaksanakan kegiatan melalui secara online.
"Mayoritas adalah para pemimpin siswa. Para pengurus OSIS, guru guru, sehingga mereka bisa meneruskan," ujar Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Ingatkan Fenomena Citayam Fashion Week, Tak Ganggu Aktivitas Publik
Menurut Ridwan, kegiatan ini merupakan investasi besar yang dapat dipanen berupa kedamaian dan kondusifitas sesuai yang dicita-citakan oleh para siswa.
Di era digital ini, dia juga berharap konten Gus Miftah pada Ceramah Kebangsaan bisa diteruskan ke lingkungan yang terdekat.
Dia juga menyampaikan, Jawa Barat merupakan provinsi pertama yang memiliki kurikulum antiradikalisme dan terorisme. Pihaknya sedang mempersiapkan ketahanan ideologi itu lewat kearifan dan muatan lokal.
Ridwan berharap Ceramah Kebangsaan menjadi penguat agar jauh dari pertengkaran. Sehingga targetnya adalah untuk para pemuda yang memang rentan terhadap asupan informasi dari media social.
Maupun lingkungan yang melemahkan wawasan kebangsaan.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Ingin Memberikan Kredit Mesra, Syaratnya Rajin ke Masjid
"Jadi ini menyasar anak-anak SMA, SMK, SLB akan berlangsung di lima wilayah. Ini kan wilayah Bandung Raya ya. Nanti Priangan Timur, Purwasuka, Ciayumajakuning, Bodebek akan kita hadirkan juga," pungkasnya.
Disinggung mengapa menghadirkan Gus Miftah, menurut Ridwan, lantaran dinilai cocok dengan anak muda yang ingin mengkombinasikan dengan narasi, tausiah dan dengan milenial.
Terlebih, dia juga menilai, Gus Miftah memiliki narasi kuat mengenai materi terkait wawasan kebangsaan.
"Saya kira karena targetnya anak muda jadi pas," katanya.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Bela UAS di Singapura, Ini Alasannya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan pada agenda kali ini adalah tentang kebangsaan.
Di mana nantinya akan ada sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan agar kian menumbuhkan kebangsaan tersebut.
"Nantinya ada launching gerakan 2,5 juta bendera merah putih se-Jabar, nanti juga ada gerakan 7 harkat," ujar Dedi Supandi.
Adapun gerakan 7 harkat, yaitu mengajak peserta didik untuk mengikut sejumlah kegiatan positif yang disesuaikan dengan tagline berdasarkan hari.
Misalnya pada hari Senin yaitu terkait wawasan kebangsaan, Selasa terkait wawasan internasional, Rabu tentang wawasan literasi dan lingkungan hidup.
BACA JUGA: Indonesia Masuk Dominasi Wisata Halal Urutan Kedua
Sedangkan Kamis tentang budaya lokal, Jumat terkait sehat jiwa raga, Sabtu mengenai rumah kita istana kita dan Minggu adalah sosial kemanusiaan.
Sehingga, Dedi berharap, mulai dari Bandung akan menjadi Pancasila yang menyeluruh ke Indonesia.
"Ke depannya selain tagline hari-hari ada masukan juga dari siswa kaitan dengan membuat monumen-monumen hal itu bagian dari peringatan menjadi ciri lahirnya Pancasila dengan pemikiran di Kota Bandung," katanya.
Sementara itu, Gus Miftah menilai kegiatan Ceramah Kebangsaan penting untuk dilaksanakan. Sehingga anak-anak, khususnya siswa maupun siswi mampu memahami kebangsaan secara baik dan benar.
"Menganggap perbedaan itu sebagai rahmat bukan sebagai sebuah pemicu untuk menjadi kebencian permusuhan dan lain sebagainya," ujar Gus Miftah. ***