Ketemu Presiden, Mardani Ingatkan Pengusaha Muda Soal Perubahan Situasi

KLIKNUSAE.com – Usai ketemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ketua BPP HIPMI Mardani H Maming ingatkan pengusaha muda soal perubahan situasi yang tak terduga.

Menurut Maming,  Presiden Jokowi berpesan bahwa karakter adaptif itu penting untuk melihat situasi Indonesia dan global.

Apalagi saat ini sedang  terus didera hal-hal tidak terduga, seperti pandemi COVID-19 dan invasi Rusia terhadap Ukraina.

"Setelah COVID mau membaik, sehabis itu ada lagi perang. Banyak yang tidak terduga sehingga beliau menyarankan pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI untuk selalu beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga," kata Mardani dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin 11 April 2022, selepas audiensi dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Lepas Ekspor Perdana Mobil Dari Jawa Barat

Lebih lanjut Mardani mengemukakan presiden juga mengingatkan bahwa salah satu bentuk karakter adaptif tersebut adalah keberanian untuk melakukan inovasi.

Dan presiden meminta HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) terus berperan aktif agar bonus demografi Indonesia pada 2030-2035 dapat dioptimalkan.

"Salah satunya dulu nikel, kita hanya mengirim bahan baku. Sekarang mengirim bahan setengah jadi. Itu akan berlanjut ke mineral-mineral lain dan menyerap pekerjaan untuk bangsa Indonesia. Yang harusnya disambut oleh pengusaha-pengusaha muda Indonesia khususnya di HIPMI agar bisa berjalan. Apalagi dalam menyambut era bonus demografi pada 2030 yang sebentar lagi akan dihadapi bangsa ini," kata Mardani.

BACA JUGA: Tarif PPN Resmi Naik Menjadi 11 Persen, Kecuali Komoditi Ini

Di sisi lain, Mardani beserta jajarannya di HIPMI mengaku sangat mendukung arahan Presiden Jokowi yang meminta 40 persen anggaran baik itu APBN, APBD maupun anggaran BUMN untuk diarahkan membeli produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Mardani mengaku telah mendapat jaminan bahwa Presiden akan mengawasi langsung pelaksanaan kebijakan tersebut.

"Hal itu akan disambut positif para pengurus HIPMI di daerah maupun para pengusaha di Indonesia," katanya.

BACA JUGA: DPD PUTRI Jabar Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Beratkan Sektor Pariwisata

Memahami Kenaikan Beberapa Komoditas

Sebelumnya, Mardani menyatakan memahami kenaikan harga komoditas -seperti minyak goreng- dan pajak pertambahan nilai (PPN) ibarat "buah simalakama" yang tidak bisa dihindari.

"Kalau ini kan keputusan 'buah simalakama'. Kalau kita berbicara dari tahun ke tahun. Memang setiap mau hari raya, pasti harga sembako naik. Apalagi bersamaan dengan perang Ukraina-Rusi. Ini sesuatu yang beliau (Presiden) tidak bisa hindari," ujar Mardani.

Mardani menegaskan tidak semua kebijakan pemerintah bisa membuat senang masyarakat.

BACA JUGA: Begini Cara Kerja ‘SPBU Listrik’ Yang Diresmikan Presiden Jokowi

Yang penting, kata dia, Presiden Jokowi betul-betul ingin menyejahterakan rakyat dan masyarakat. Salah satunya melalui kebijakan mewajibkan kementerian/lembaga mengalokasikan 40% anggaran untuk membeli produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).

"Beliau betul-betul ingin menyejahterakan rakyat dan masyarakat melalui keputusannya untuk membantu UMKM secara nasional," ungkapnya. ***

Sumber: Antaranews

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya