Gubernur DIY Resmikan Teras Malioboro I-II, Permudah Kunjungan Wisatawan
KLIKNUSAE.com - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Teras Malioboro I dan Teras Malioboro II sebagai tempat baru bagi Pedagang Kaki Lima (PKL).
Relokasi ini merupakan upaya untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik bagi para PKL untuk berjualan, baik dari segi legalitas tempat usaha dan kenyamanan pembeli.
“Kami konsisten dalam arti membina tetapi juga tetap memasarkan. Baik yang ada di sini (Teras Malioboro I) maupun milik Dinas Pariwisata di sebelah DPRD Provinsi. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebih,” ujar Sultan.
BACA JUGA: Naik Super Jet Jakarta-Yogyakarta Ongkosnya Hanya Rp 367 Ribu
Gubernur DIY —yang lebih dikenal dengan Ngarsa Dalem ini berharap pemindahan ini memberikan ruang bagi para PKL untuk berjualan dengan lebih nyaman dan semakin berkembang.
Ia juga memohon kepercayaan para PKL dan masyarakat Jogja dalam upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk membangun Jogja yang makin tertib dan makin indah.
Hal ini juga menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jogja.
"Meskipun Jogja tidak didesain sebagai Kota Metropolitan, ekonomi masyarakat tetap harus tumbuh dan sejahtera," kata Ngarsa Dalem.
Dukungan Keberadaan Bandara Internasional
Hal itu dibuktikan dengan dukungan adanya Bandara Internasional dan infrastruktur yang memudahkan wisatawan berkunjung dan berbelanja di Jogja.
BACA JUGA: Ini Pesan Sultan HB X Kepada Sandiaga Uno Soal Pariwisata Yogyakarta
Sehingga PKL dan UMKM bisa turut menumbuhkan perekonomian.
“Kami pun juga membangun infrastruktur, seperti kereta api dan sebagainya. Bagaimana Jogja ini bisa dihubungkan dengan Madiun maupun Kutoarjo. Dalam arti makin banyak yang menopang untuk membangun pertumbuhan ekonomi Jogja,” jelas Ngarsa Dalem.
Sri Sultan juga menyebutkan seluruh PKL yang berpindah ke Teras Malioboro tidak akan dipungut biaya atau retribusi selama satu tahun anggaran.
Selain itu, Sri Sultan minta pihak PKL dan masyarakat berkenan terus berkomunikasi dengan pihak Pemda DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta, jika menjumpai permasalahan terkait.
“Jadi nanti kalau ada kekurangannya bisa komunikasi sama kami. Bisa juga ke kotamadya yang nanti tim Pemda ini berkantor di muka sebelah Selatan. Nanti tim manajemen untuk Malioboro,” jelas Sri Sultan.
BACA JUGA: DPD RI Dorong Pemda DIY Gerakkan Sektor Pariwisata
Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menambahkan kalau proses relokasi PKL ini tidak membuat Malioboro menjadi berbeda dari sebelumnya.
Malioboro tetap menjadi pusat belanja oleh-oleh, pusat jajanan, dan pusat untuk membuat vlog. Terutama untuk mengeksplore keindahan Yogya bagi bagi wisatawan maupun masyarakat Jogja.
“Justru pengunjung bisa memilih untuk belanja oleh-oleh jajanan di Teras Malioboro I.Teras Malioboro II, Pasar Beringharjo, juga di sepanjang pertokoan. Jadi malah semakin lengkap fasilitas yang dibuka untuk pengunjung,” imbuh Heroe.
****