Tingkat Hunian Kamar Hotel di Bogor dan Bandung Bergerak Positif

KLIKNUSAE.com – Tingkat hunian kamar hotel (okupansi) di Kota Bandung dan Kota Bogor, Jawa Barat mengalami pergerakan positif.

Meski di Kota Bandung terlihat lamban, namun kenaikan ini akan berlangsung kembali pada minggu-minggu depan.

Apalagi, mendekati libur akhir tahun diperkirakan akan terjadi lonjakan okupansi hotel. Optimistis ini bisa terjadi, selama tidak ada kebijakan pemerintah kota yang meniadakan libur tahun baru.

BACA JUGA: Keterisian Kamar Hotel di Kota Bogor Bertumbuh Diatas 80 Persen

“Sampai saat ini keterisian kamar (MTD) kami masih di 32 persen. Memang, pergerakannya masih lamban, namun diharapkan ke depan seiring, membaiknya pengendalian Covid-19, bisa saja terjadi peningkatan,” kata Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Jawa Barat, Iwan Rismawardani Ketika dihubungi Kliknusae.com, Minggu 7 November 2021.

Menurut Iwan—yang juga General Manager Ater Kamboti Hotel & Convention Bandung ini, pihaknya masih melihat kebijakan yang akan dikeluarkan pemerinta kota terkait libur akhir tahun.

Suasana di Sari Ater Kamboti Hotel & Convention Bandung pada, Minggu 7 November 2021. (kliknusae.com/adhi)

“Optimis naik, tapi semua tergantung kepada update akhir kebijakan pemkot yang meniadakan libur tahun baru untuk antisipasi ledakan virus gelombang 3,” ujar Iwan.

Okupansi Hotel di Kota Bogor Naik Tajam

Sementara itu, di Kota Bogor justru mengalami kenaikan okupansi hotel cukup tinggi.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan, dari puluhan hotel yang ada di Kota Bogor, tingkat hunian kamar hotel rata-rata sudah mencapai 80 hingga 85 persen, terutama pada akhir pekan.

BACA JUGA: Puan Sependapat Dengan Herman Muchtar, Test PCR Bikin Bingung

“Okupansi hotel dan restoran saat ini sudah jauh membaik ketimbang Juli, Agustus kemarin. Sekarang rata-rata okupansi berkisar di angka 80 hingga 85 persen itu untuk weekend,” jelas Yuno.

Okupansi Hotel Naik Tidak Saja di Weekend

Lebih lanjut, Yuno mengemukakan, tidak hanya pada akhir pekan, okupansi hotel juga meningkat pada hari biasa atau weekday.

Diperkirakan, pada hari biasa okupansi hotel tercatat mencapai angka 60 hingga 70 persen.

BACA JUGA: Okupansi Turun Selama PPKM Darurat Pengelola Hotel Berharap Insentif

Yuno berharap, kondisi seperti ini bisa terus berkelanjutan agar roda perekonomian Kota Bogor bisa berangsur membaik.

Selain itu, ia juga berharap agar Pemkot Bogor secara bertahap melakukan pembukaan terhadap sejumlah objek wisata yang ada di Kota Bogor.

Sebab, kata dia, dengan dibukanya objek wisata akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor di masa PPKM Level 2. Dengan itu, okupansi hotel juga dipastikan akan meningkat.

“Saya harap pariwisata ini bisa saling mendukung kegiatan hotel, restoran dan sektor lainnya. Karena destinasi wisata ini kan bersinggungan dengan okupansi hotel dan restoran,” kata dia. ***

Share this Post:

Berita Terkait

E-Magazine Nusae