Disparbud Jabar Ingatkan, Hati-hati Saat Liburan ke Garut

KLIKNUSAE.com – Disparbud Jabar ingatkan agar masyarakat yang sedang berwisata untuk selalu waspada terkait adanya potensi bencana alam di musim hujan ini.

Termasuk, bagi wisatawan yang ingin mengunjungi beberapa destinasi di Kabupaten Garut supaya lebih memperhatikan kondisi jalan.

"Contohnya, jika kita ingin jalan-jalan ke Garut, itu di jalannya yang rawan bencana. Sama kalau kita mau ke Pangalengan atau Ciwidey, bencana bukan ada di tempat wisatanya tapi di akses menuju ke sana," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik di Kota Bandung, seperti dikutip Kliknusae.com dari Antaranews, Sabtu 6 November 2021.

BACA JUGA: 50 Objek Wisata Alam Baru Akan Dikembangkan Disparbud Jabar

Jabar Masuk Dalam Kategori Rawann Bencana

Provinsi Jawa Barat sendiri saat ini menjadi salah satu daerah masuk kategori rawan bencana dan sejumlah kawasan objek wisata berada di daerah yang harus diwaspadai terjadi bencana.

Seperti banjir yang terjadi di Kawasan Lembang Park and Zoo di Kabupaten Bandung Barat, Kamis 4 November 2021 lalu.

Menurut dia, salah satu daerah yang harus diwaspadai oleh wisatawan saat berwisata di musim penghujan ialah Kawasan Bandung utara yang mengarah ke Lembang dan Kabupaten Subang.

BACA JUGA: Objek Wisata Garut Mulai Uji Kelayakan Memperoleh Sertifikat CHSE

Kemudian kawasan wisata yang berada di tebing atau dekat dengan titik rawan bencana harus diwaspadai.

Oleh karena itu, kata Dedi Taufik, para wisatawan pun wajib mempelajari kondisi cuaca di daerah tujuan.

Atau bisa juga membaca informasi dari media massa berbagai kemungkinan yang ada di kawasan wisata tersebut.

"Kami sekarang di Jabar ada 108 kawasan wisata yang jadi tujuan. Dan beberapa wisata memang rawan bencana," kata Dedi.

BACA JUGA: Berkemah Di Tepi Sungai, Destinasi Ini Menarik untuk Dicoba

Pihaknya menuturkan sejauh ini sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemilik kawasan wisata.

Khususnya koordinasi terkait dengan kondisi cuaca ekstrem sehingga harus ada persiapan untuk mengantisipasi ketika bencana datang.

Manajemen krisis kebencanaan sudah mulai diterapkan sejumlah kawasan wisata termasuk membentuk satuan tugas.

"Pelatihan pada satgas juga sudah dilakukan jadi mereka mengetahui apa saja yang harus dijalankan, terutama kalau tempat wisatanya memang rawan bencana," kata dia.

***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae