Bantuan Insentif Pemerintah Banyak Dinanti, Harus Tepat Sasaran
Kliknusae.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memastikan Bantuan Iinsentif Pemerintah (BIP) akan berpihak kepada pelaku usaha ekonomi kreatif dan pariwisata.
Hal ini terutama bagi UMKM yang sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah, pasca pandemi untuk meningkatkan kekuatan usaha mereka. Bantuan ini diharapkan mampu memulihkan kondisi perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19.
"Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang kami yakini dan kami pastikan sebagai kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha ekonomi kreatif dan pariwisata terutama UMKM yang sangat-sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah," kata Sandi kepada wartawan usai memberikan sosialisasi BIP di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, hari ini.
Sandi berharap, BIP diharapkan bukan hanya membantu untuk bertahan, namun juga memberikan peluang agar menjadi pemenang pasca pandemi.
Selain itu, nantinya mampu meningkatkan keterampilan-keterampilan mereka dalam aspek digitalisasi sehingga mampu menciptakan konten-konten yang baik.
"Bantuan Insentif Pemerintah ini, kita harapkan bukan hanya membantu mereka bertahan, tapi memberikan peluang mereka untuk menjadi pemenang pasca pandemic," kata Sandi.
Tidak hanya itu, BIP kedepan bisa meningkatkan kekuatan usaha mereka, meningkatkan keterampilan-keterampilan mereka terutama aspek digitalisasi sehingga mereka bukan hanya bisa menjual produknya atau jasanya melalui online, tapi juga bisa menciptakan konten-konten kreatif untuk peningkatan dan transformasi usaha merek.
"Harapan kami agar program ini bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya, mempertahankan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga mereka mampu untuk terus bisa menggerakkan ekonomi," pintanya.
Adapun anggaran BIP tahun 2021 sebesar Rp 60 miliar yang diperuntukkan bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.
BIP sendiri mulai disalurkan sejak tahun 2017 dan tahun ini mengalami peningkatan yang luar biasa.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinung Noegroho Rachmadi menambahkan, Jawa Tengah akan memberikan ruang dan peluang yang seluas-luasnya bagi perempuan dan disabilitas untuk mendapatkan BIP.
Hal ini mengingat ekonomi kreatif bukan hanya didominasi kaum milenial, namun disabilitas dan perempuan juga.
"Kami akan mengawal proses registrasi ini sampai dengan awal Juli dan mohon izin Pak Menteri untuk khusus Jawa Tengah kami akan memberikan ruang dan peluang seluas-luasnya setara yaitu gender, perempuan dan teman-teman disabilitas, selain kaum milenial," ujar Sinung.
"Artinya apa kesempatan ini akan kami buka ruang karena dunia kreatif, ekraf ini bukan hanya didominasi milenial, tapi disabilitas dan perempuan," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo mengatakan, DIY sangat menunggu sekali BIP. Hal ini karena Yogyakarta sekarang mengalami pertumbuhan perekonomian plus 6 persen.
"Kami dari pemerintah daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta sangat menunggu sekali BIP ini karena Yogyakarta sekarang sudah tumbuh luar biasa perekonomian plus 6 persen," ungkapnya. (*/adh)
Sumber:detikcom