Bambang Brodjonegoro Diangkat Sebagai Komisaris Utama Bukalapak
JAKARTA, Kliknusae.com - Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro diangkat menjadi Komisaris Utama Bukalapak.
Pengangkatan tersebut dilakukan dalam rapat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Sabtu (1/5/2021) yang dihadiri oleh Jajaran Direksi dan Pemegang Saham.
Selain Bambang dalan keputusanrapat RUPS tersebut juga mengangkat putri Mantan Presiden RI Gus Dur, Yenni Wahid sebagai Komisaris.
Sementara itu, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, kinerja Bukalapak sepanjang tahun 2020 mencatat peningkatan 4 juta Pelapak dan Mitra Bukalapak.
Sehingga kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta pelapak, 7 juta mitra bukalapak dan 100 juta pengguna yang 70 persen didominasi oleh pengguna di luar kota besar.
"Hal ini menunjukan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota - kota besar tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur. Bukalapak terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan di tengah masyarakat terlebih di situasi pandemi sekarang," kata Rachmat dalam siaran pers.
Di sisi lain, pengangkatan Komisaris Utama Bambang Brodjonegoro serta Komisaris Yenny Wahid diharapkan memberikan semangat untuk berkolaborasi dengan terus berinovasi dan menjadikan teknologi sebagai hal yang krusial dan harus diadopsi agar UMKM berkembang.
"Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM," kata Rachmat.
Dalam kesempatan yang sama, Yenny Wahid mengatakan, Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital.
"Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ungkap Yenny.
Rachmat mengatakan, Bukalapak akan terus melanjutkan komitmennya untuk menjadi platform online dan O2O (online to offline) menciptakan akses pasar untuk melakukan kegiatan jual beli dengan dukungan ekosistem bisnis dan teknologi yang dapat diakses, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. (*/adh)
Sumber: Kontan