Pariwisata KBB Berharap Kenaikan Kunjungan Saat Libur Lebaran
KABUPATEN BANDUNG, Kliknusae.com - Sektor pariwisata di Jawa Barat termasuk di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bertekad untuk pulih setelah setahun terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Pemerintah Daerah setempat menghimbau masyarakat untuk berwisata saat libur lebaran nanti. Karena sebelumnya penurunan okupansi tempat wisata turun drastis.
Dilihat dari data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di KBB di tiga bulan pertama tahun 2021 hanya sebanyak 650 ribu orang.
"Harapannya pasti bisa meningkat. Tapi kalau melihat data agak berat. Karena di tahun 2020 triwulan pertama itu ada 1,1 juta wisatawan yang datang ke KBB. Kalau dengan 2021, ada penurunan 45 persen," ungkap Kepala Seksi Pembinaan Industri Pariwisata Disparbud KBB, Agus Nurul, dilansir Kliknusae dari Balebandung, Selasa (27/4)/2021).
Untuk melihat angka kunjungan wisata ke KBB, pihaknya akan melakukan penghitungan selama 12 hari sebelum dan setelah Lebaran.
"Nanti kita akan mulai menghitung kunjungan wisatawan selama 12 hari libur Lebaran. Meskipun libur Lebarannya hanya 2 hari, tapi mudah-mudahan bisa bertumbuh," lanjutnya.
Pihaknya berharap angka kunjungan ke wisata KBB meningkat dengan adanya aturan larangan mudik.
"Ya harapannya cuma ke wisatawan lokal Bandung Raya. Hanya kita belum bisa prediksi berapa angka kunjungannya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Jawa Barat, Dedi Taufik menaruh harapan pada sekitar 30 juta wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat.
Angka tersebut berdasarkan hasil perhitungan kunjungan wisatawan ke Jabar pada tahun 2020.
"Untuk Jabar sebenarnya masih diminati. Tahun 2019 kita mencatat 62 juta wisatawan lokal datang ke Jawa Barat. Di 2020, ada 30 jutaan. Artinya kan wisatawan lokal Jabar ini memegang peranan penting," kata Dedi.
Menurutnya, aturan larangan mudik bisa menaikan mobilitas calon wisatawan ke destinasi di Jabar.
"Pemerintah memang melarang mudik. Mudik ini kan filosofinya kembali ke kampung halaman. Berbeda dengan piknik, nah untuk libur lebaran sendiri, kita targetkan wisatawan lokal yang piknik. Misalnya dari Bandung ke Lembang, kan tidak dilarang," pungkas Dedi. (JAV/adh)