Melawat Kisah Kota Lama Semarang, Penuh Keantikan dan Daya Tarik

Kliknusae.con - Megah bangunan Eropa yang sarat usia. Bukan rapuh strukturnya, namun tumbuh bijak makna dan ruh yang tersirat. Kota Lama, sebuah kompleks dengan citraan desain bangunan khas Belanda. Kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan. Mengabadikan momen, jalan-jalan, memilih ragam pernik buah tangan dan kegiatan rekreasi lainnya. Lebih dari itu, Kota Lama menyimpan cerita.

Sejarah Kota Lama Semarang

Sejarah mencatat, Kota Lama mengalami pergolakkan politik yang panjang seperti alih kuasa hingga konflik. Januari 1678, Kawasan ini jadi hadiah balas budi, antara kerajaan Mataram kepada VOC kapitalis besar dari Belanda. Setelah berhasil menyelamatkan kerajaan dari pemberontakan Trunojoyo dan disambangi beberapa kepentingan, tahun 1743 akhirnya dipulas dan dibenahi.

Hingga era milenium, Kota Lama dibumbui komoditas, hidup jadi destinasi elok dengan pesona bangunan heritage. Tinggi, besar, dan serba lebar.

Hal tersebut bisa dilihat dari ukuran pintu dan jendela dalam tiap bangunan. Tiga bangunan ikonik kawasan ini adalah, Gereja Blenduk, Stasiun Tawang, dan Pabrik Rokok Praoe Layar.

Sebagian besar wisatawan datang untuk menikmati suasana eropa. Melihat gedung sembari swafoto. Misal berjalan sekitar gereja Blenduk yang merupakan tertua di Jawa Tengah.

Gereja Blenduk telah menjadi bangunan cagar budaya. Artinya, bentuk asli gedung itu tidak boleh diubah. Wisatawan boleh masuk ke dalam gerejakecuali jika ada acara keagamaan seperti kebaktian. Bagi wisatawan yang ingin masuk akan diminta membayar retribusi.

Tempat Wisata di Sekitar Kota Lama Semarang

Lalu melihat Stasiun Tawang, tempat lahirnya badan usaha kereta api milik negara. Terletak Jl. Taman Tawang No 1 Semarang. Bangunan ini merupakan stasiun induk di Kota Semarang yang hingga kini masih beroperasi.

Melayani kereta api eksekutif, bisnis, serta ekonomi. Stasiun tertua ini tidak banyak mengalami perubahan secara citra, lalu lapangan di depan Stasiun Tawang (sekarang menjadi Polder) bekas tempat upacara dan kegiatan pada masanya.

Atau merasakan aroma sejarah Pabrik Praoe Layar, eks kantor administrasi pada zaman kolonial. Hingga kini beroperasi pabrik rokok di bangunan tersebut. Meski eksistensinya di tengah pemain besar bisnis hisap di Indonesia. Pabrik ini sering dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan proses pembuatan rokok.

Tak hanya itu, pemburu barang antik wajib masuk pasar klitikan. Beragam barang antik, perangko, mata uang antik, dan pernik lainnya. Tak seperti silat lidah, tawar menawar menjadi nomor wajib, hingga sesuai kesepakatan. Pasar Klitikan berada di dalam gedung, membuat pengunjung lebih nyaman saat berburu.

Ada Taman Srigunting yang dipenuhi pohon-pohon yang rindang Jadi oase di Semarang yang cenderung terik. Tempat ini cocok untuk beristirahat sambil menikmati kuliner khas Semarang yang dijual banyak pedagang kaki lima di sekitar taman.

Kurang rasanya jika melewatkan urusan perut. Aneka kuliner nikmat yang terdapat di sekitar kawasan jadi solusi. Loenpia Gang Lombok, santapan khas Semarang ini cukup populer. Kulit loenpia menyelimuti rebung yang ditumis, tak ketinggalan, olesan aren rahasia dapur dan berbagai toping tambahan sesuai selera. Nikmatnya.

Mengunjungi Kota Lama memang menyenangkan, serasa melakukan perjalanan waktu. Sejarah yang dilewatinya menjadikan kawasan tersebut seperti sekarang. Biar sejarahnya jadi komoditas, asal jadi sumber penghidupan warga sekitar. Sayang jika melawat hanya untuk rekreasi, nilai sejarahnya patut diabadikan. Baca artikel menarik lainnya di Kliknusae.com.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae