Pro-Kontra Rencana Akuisisi Carrefour Oleh Circle-K

Kliknusae.com - Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire menyatakan penolakan keras pemerintah (Prancis) terhadap kemungkinan pengambilalihan Carrefour hampir $ 20 miliar oleh Circle-K (Alimentation Couche-Tard Kanada).

Ia cukup beralasan atas penolakan tersebut, karena akan mendorong saham pengecer Prancis itu turun lebih dari 4%.

Namun tampaknya "mosi tak percaya" tersebut masih akan menjadi perdebatan panjang. Yang jelas, "warung kelontong raksasa" ini tetap akan tetap menuju rencana akuisisi.

Adalah Circle K yakni Couche-Tard, salah satu perusahaan ritel multinasional pemillik merek  tengah menjajaki proses akuisisi Carrefour SA.

Apabila terlaksana Carrefour akan diakusisi dengan kesepakatan senilai US$20 miliar. Sejumlah pengamat menilai, proses akuisisi tersebut akan menciptakan raksasa ritel baru di kawasan Trans-Atlantik.

Berdasarkan sumber Bloomberg, Couche-Tard mengajukan proposal awal guna menakar nilai perusahaan Prancis tersebut. Careffoir dihargai sekitar 20 euro per saham.

Akibat munculnya kabar tersebut, saham Carrefour naik hingga 14 persen di Paris pada Rabu (13/1/2021) ke level US$12,92. Sementara, Couche-Tard sendiri malah tergelincir 2,2 persen.

Kanada Couche-Tard, perusahaan pemilik ritel modern Circle K menawar harga saham Carrefour sebesar US$24,35 per saham dalam proses akuisisi perusahaan Prancis tersebut.

Mengutip CNN Business, Kamis (14/1), Couche-Tard pertama kali mengonfirmasi pembicaraan dengan Carrefour pada Selasa lalu.

Namun, Couche-Tard berharap, sebagian penawaran bisa dibayar dalam bentuk tunai. Hingga saat ini, belum ada kepastian bahwa pembicaraan itu menghasilkan kesepakatan.

Sementara, manajemen Carrefour menyatakan diskusi tersebut masih sangat awal. Meski begitu, harga saham Carrefour langsung melonjak 14 persen dan mendarat di level US$21,92 per saham di Paris.

Couche-Tard adalah operator toko serba ada terbesar di Kanada. Perusahaan itu memiliki 190 ribu karyawan di Amerika Utara.

Rencana Couche-Tard untuk mengakuisisi Carrefour akan memperluas bisnisnya di Eropa. Saat ini, Couche-Tard memiliki 2.700 outlet termasuk stasiun bahan bakar di beberapa negara, seperti Polandia, Rusia, dan Swedia.

Sementara, Carrefour adalah pengecer terbesar di Prancis dan toko grosir terbesar ketiga di Eropa. Carrefour memiliki lebih dari 10 ribu gerai di Eropa. Selain itu, Carrefour juga hadir di Asia dan Amerika Selatan.

Carrefour membukukan kinerja cukup baik selama pandemi covid-19. Bahkan, perusahaan mencatat penjualan terbaiknya dalam dua dekade pada kuartal II 2020.

Carrefour bahkan berencana untuk membuka 3.000 gerai tambahan pada 2022 mendatang. Saat ini, total gerai Carrefour mencapai 7.000.

Sejumlah analis mempertanyakan hubungan potensial antara Couche-Tard dan Carrefour. Kepala Penelitian Shore Capital Clive Black mengatakan masing-masing perusahaan harus menjelaskan kesepakatan besar ini.

"Forecourts dan minimarket sangat dihargai saat ini dan menggunakan neraca mereka untuk melakukan diversifikasi," ucap Black.

Sementara, Analis Bank of America Merrill Lynch Xavier Le Mene dan Virginia Montorsi menilai perbedaan geografi dan format bisnis antara Carrefour dan Couche-Tard akan membuat kerja sama keduanya menjadi terbatas.

"Kami tidak yakin tentang potensi penciptaan nilai di sini, kecuali jika Couche-Tard menawarkan premi yang signifikan kepada pemegang saham Carrefour," tulis mereka dalam riset.

Dengan rekam jejak akuisisi yang panjang, Couche-Tard kalah dalam proses penawaran tahun lalu untuk mengakuisisi SPBU Speedway dari Marathon Petroleum (MPC).

Perusahaan itu akhirnya menjual Speedway ke Japan's Seven & i Holdings yang memiliki 7-Eleven dengan harga US$21 mililar pada Agustus. (BI/CNNI/Reuters/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya