HIPPI DKI Jakarta: BUMN Bisa Pelopori Vaksinasi Mandiri Perusahaan
JAKARTA, Kliknusae.com - Di tengah pandemi yang masih menekan industri, tidak semua perusahaan mampu untuk melaksanakan program vaksinasi Covid-19 mandiri.
Namun upaya Kementerian BUMN untuk turut berperan aktif dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara mandiri bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain yang secara keuangan cukup sehat.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, menyambut baik ajakan Kementerian BUMN untuk turut berperan aktif dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara mandiri.
"Pemerintah pasti mengajak pengusaha yang memiliki kemampuan dan tidak mengalami tekanan selama pandemi ini. Jadi bagi pengusaha yang mampu sangat wajar mereka melakukan vaksinasi mandiri kepada karyawannya," kata Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang dalam keterangan persnya, Senin (14/12/2020).
Menurut dia, ajakan tersebut dapat membantu pemerintah mendistribusikan vaksin Covid-19 secara merata kepada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Oleh karenanya, perusahaan dinilai bisa menolong pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 di lingkup karyawan terlebih dahulu.
Lebih lanjut, Sarman bahkan berharap nantinya pengusaha dapat melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat luas melalui program corporate social responsibility (CSR).
"Jadi ajakan pemerintah sangat positif dan perlu di apresiasi," ucapnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mendorong para pelaku dalam negeri untuk bekerja sama terkait pengadaaan vaksin Covid-19, khususnya yang bersifat mandiri.
"Pengusaha ikut bergotong royong untuk pengadaan vaksin," kata Arya dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).
Arya menjelaskan, para pengusaha dapat turut membantu pemerintah dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19 mandiri kepada para karyawannya.
"Ajakan kita agar para pengusaha membeli vaksin mandiri untuk karyawannya," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona Sinovac telah tiba di Indonesia, 6 Desember 2020 lalu. Diperkirakan pendistribusian baru dilakukan tahun 2021 mendatang.
Pendistribusian vaksin corona Sinovac gelombang pertama ini diprediksi baru dilakukan awal Januari 2021.
Vaksin Corona Sinovac ini baru akan mulai didistribusikan tiga pekan setelah mendapatkan Emergency Use of Authorization (UEA) atau izin penggunaan darurat dari BPOM dan fatwa halal dari MUI.
Juru Bicara Vaksin Covid-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya masih menunggu fatwa halal dari MUI dan EUA yang dikeluarkan oleh BPOM.
"Kepala BPOM Penny K Lukito mengestimasi memberikan EUA pada akhir Januari 2021, tetapi ini sangat tergantung pada hasil uji klinis," ungkap Siti Nadia.
"Kalau hasilnya cepat maka kita bisa juga bisa cepat (vaksinasi), tetapi untuk pelaksanaannya sudah disiapkan dari Kementerian Kesehatan," tandasnya. (*/adh)