ASITA Sumedang Harus Bisa Mendongkrak Destinasi Wisata

SUMEDANG, Kliknusae.com - Asosiasi Pengusaha Pariwisata Indonesia-- Asosiasition The Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumedang harus bisa mendongkrak destinasi wisata untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain.

Disamping itu asosiasi yang mewadahi para pelaku usaha yang bergerak di bidang perjalanan ini juga saatnya melakukan paradigma pemasaran dengan mengikuti tren global.

"Terus terang, sampai saat ini Kabupaten Sumedang masih tertinggal dengan daerah sekitarnya, seperti Garut, Kuningan dan lainnya dalam hal promosi. Ini menjadi tantangan bagi pengurus ASITA Sumedang yang baru dibentuk, bagaimana bisa melakukan kolaboratif dengan pemerintah dan stakeholder pariwisata, untuk tujuan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang, Nana Mulyana kepada Kliknusae.com, Rabu (09/09/2020).

Nana-yang juga owner objek wisata Kampung Karuhun di Desa Citengah Sumedang Selatan dimintai tanggapannya dengan terpilihnya Yan Permana sebagai Ketua ASITA Sumedang periode 2020-2025 dalam Musyawarah Cabang (Muscab) yang berlangsung di Pendopo Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Sumedang, hari ini.

Menurut Nana, pelaku usaha pariwisata di daerah yang dikenal dengan julukan Kota Tahu ini masih banyak menghadapi kendala dalam mengembangkan destinasi wisata. Padahal potensi alam yang dimiliki sangat luar biasa.

Kendala utama yakni belum terjualnya potensi wisata ke mancanegara karena minimnya upaya promosi ke luar negeri.

Selanjutnya, terkait dengan sumber daya manusia (SDM) dimana kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberadaan pariwisata masih sangat rendah.

"Ini menjadi kendala serius, manakal ada kebijakan dari pemerintah dalam upaya pengembangan pariwisata tidak mendapat dukungan sepenuhnya," ujar Nana.

Oleh sebab itu, saatnya pemerintah daerah memikirkan bagaimana paradgima ini dirubah sehingga orientasi masyarakat terhadap pentingnya pariwisata untuk pemilihan ekonomi bisa ditumbuhkan.

Di masa pandemi seperti sekarang, kata Nana, menjadi momentum yang tepat untuk menggeser cara berpromosi cerdas melalui digital. Sebab, cara-cara konvensional yang dilakukan selama ini sudah tidal lagi relevan.

"Digitalisasi sudah menjadi keharusan. Apalagi dalam kondisi Covid-19 seperti sekarang, masyarakat lebih memilih untuk mengetahui tujuan wisata cukup dari rumah saja," kata Nana.

Nana mendorong agar pemerintah secara aktif mensikapi pergeseran budaya ini dengan pengusaha, praktisi, akademisi, masyarakat dan pelaku industri untuk  membicarakan bagaimana teknis penerapan promosi yang diharapkan oleh pengusaha pariwisata.

Sedangkan dengan telah berdirinya BPC ASITA Sumedang, Nana berharap akan menambah daya dukung untuk memajukan sektor pariwisata di wilayah ini.

Apalagi dengan belum dicabutnya larangan bepergian ke 68 negara akibat pandemi corona (Covid-19), menjadi salah satu kesempatan untuk melakukan promosi di dalam negeri.

"Ini menjadi PR bersama, bagaimana menarik wisatawan regional atau nasional untuk berkunjung ke Sumedang melalui promosi di media sosial (digital). Peran ASITA ke depan harus disikapi secara aktif oleh pengurus, bahwa segmentasi kita sekarang bukan pasar internasional," paparnya.

Untuk saat ini, beberapa daerah di Indonesia sedang berada pada zona merah. Namun demikian bukan berarti harus berhenti untuk melekukan promosi.

"Strateginya saja harus kita rubah. Bisa dengan melakukan cross selling  diluar Jawa Barat. Misalnya, dengan Yogyakarta yang kasus Covid-19 sudah melandai atau daerah lain yang tidak masuk zona merah," ungkap Nana.

Disinilah, pentingnya kolaboratif dengan semua stakeholder pariwisata. Apalagi jika pemerintah sebagai mitra strategis bisa memberikan stimulus guna percepatan pemulihan kembali sektor pariwisata di Sumedang.

Ketua ASITA Sumedang

Setelah melalui proses tahapan pemilihan kepengurusan di Musyawarah Cabang (Muscab) akhirnya terpilih sebagai Ketua BPC Sumedang 2020-2028 adalah Yan Permana.

Sekretaris Panitia Muscab ke-1 ASITA Sumedang, Rauf Nuryama menjelaskan bahwa Muscab ini sudah sesuai amanah AD/ART ASITA bahwa mulai dari DPP, DPD dan DPC semuanya terhubung dengan garis organisasi yang mekanismenya sudah diatur.

Sementara itu Ketua DPD ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah berharap dengan terbentuknya BPC ASITA Sumedang kedepan memberikan kontribusi bagi perkembangan pariwisata di Kabupaten Sumedang.

"Sebagai organisasi yang independen, ASITA adalah bagian dari ekosistem pariwisata di Sumedang dan  dapat menjadi bagian pentahelix dalam pembangunan pariwisata di kawasan ini," kata Budijanto.

Ia pun meminta agar kepengurusan ASITA Sumedang selalu membangun sinergitas antara para pelaku usaha Tour and Travel di Sumedang. Bahkan lebih jauh dari itubisa meningkatkan kesejahteraan anggota dan tumbuhnya perekonomian Sumedang. (adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya