Dibangun Arsitek ITB, Jawa Tengah Punya "Jateng Valley" Terbesar Di Asia
Kliknusae.com - Masyarakat Jawa Tengah boleh berbangga hati. Pasalnya, tak lama lagi bisa menikmati wisata Jateng Valley di Hutan Wisata Penggaron, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Wisata seluas 400 hektare yang menelan anggaran Rp 2 triliun itu bakal menjadi termegah di Asia Tenggara itu dibangun dengan semangat zaman berbasis Information Technology (IT).
Meskipun nantinya bergaya futuristik, namun tetap mendekatkan alam kepada pengunjungnya.
Arsitek Jateng Valley, Budi Faisal mengatakan, wisata ini sesuai tagline yang diusung 'Where Nature Meet Dreams', yaitu bermimpi jauh ke depan tapi selaras dengan alam.
''Konsepnya kekinian menyesuaikan generasi sekarang dan nanti yang berbasis IT, tapi tetap rimbun karena penuh tanaman dan pepohonan,'' kata Budi dalam keterangan tertulisnya.
Dia yakin Jateng Valley akan menjelma menjadi wisata berkelas dunia dan nomor satu di Asia Tenggara.
Hal itu karena didukung oleh dua faktor yaitu skala wilayah yang luas mencapai hampir 400 hektare dan keunggulan hutan lebat yang mengelilinginya.
Dia menjelaskan, tim yang terlibat merancang wisata ini terdiri atas 20 orang. Jateng Valley dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu Ecological Sanctuary, Sustainable Leisure dan Futuristic Space.
Sedangkan isi dari Futuristic Space yaitu replika kapal Nuh, Java Educultural Park, Discovery Park dan Museum of President.
"Di museum ini pengunjung akan menyaksikan rekaman sejarah Indonesia mulai presiden pertama hingga saat ini dengan teknologi display hologram," tambahnya.
Wahana lain yang tak kalah menarik yaitu penggunaan energi baru terbarukan.
Pihaknya akan munculkan permainan dengan energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, angin dan air.
"Nantinya ada mobil-mobilan yang tak dijalankan dengan baterai tapi panel surya,'' kata dosen Prodi Magister Arsitektur Lanskap ITB tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan wisata Jateng Valley di Hutan Wisata Penggaron, Sabtu (15/8/2020) meminta pembangunan lokasi wisata Jateng Valley yang memanfaatkan lahan hutan seluas kurang lebih 400 hektare itu harus tetap beroirientasi pada aspek lingkungan hidup.
"Saya pesen karena ini mau dibuat tempat wisata di sini (Jateng Valley) maka kita harapkan orientasi lingkungannya nomor satu," ujarnya.
Menurut Ganjar, dengan mengutamakan faktor lingkungan diharapkan setiap orang datang berkunjung dapat banyak mengambil pelajaran, berbagi pengalaman yang eco frendly.
Ia menambahkan, dengan kondisi Hutan Penggaron yang masih asri ditambah rencana pembangunan dilengkapi wahana wisata dan tempat bermain keaslian lingkungan tetap terjaga.
"Maka harapan saya karena diitengah-tengah nanti ada tempat bermain. Semua bisa menjaga. Mengedukasi, sehingga, harapan kita orang yang pulang itu justru sadar. Maka, nanti kita minta soal suplai energinya yang green, permainan juga begitu. Anak-anak maupun orangtua dapat belajar," katanya.
Pihaknya menyatakan, rencana pembangunan Jateng Valley sejak perencanaan tahun 2010 dan hendak dibangun pada 2012 sempat terkendala masalah administrasi.
Dikatakannya, tidak hanya itu komitmen bersama dinilai penting mewujudkan pembangunan Jateng Valley. Diakui pihak pengembang sempat mengadu perihal masalah itu sampai akhirnya terjadi titik temu.
"Tentu itu setelah didukung semua pihak. Maka ditengah pandemi virus Corona (Covid-19) ini ada dua kelompok orang sukses pertama kreatif dan inovatif, didukung governance. Karena pilihannya cuma dua berani berjuang atau pasrah. Tapi saya pilih tertantang, kapan kira-kira pandemi selesai vaksin ditemukan kita tidak tahu," ujarnya.
(adh)