Industri Kreatif Kota Bandung Menjadi Andalan Indonesia

Kliknusae.com - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Jawa Barat Kenny Dewi Kaniasari mengemukakan industri kreatif di Kota Bandung terus bergerak positif, baik dari jumlah maupun kualitas produk.

Kota Bandung sendiri memiliki potensi industri kreatif yang sangat besar. Berdasarkan SE 2016 KBLI Ekonomi kreatif (Ekraf) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelaku ekraf tercatat ada 126.184.

Dari jumlah tersebut  bergerak di 16 sub sektor Ekraf yakni Aplikasi dan pengembangan permainan, Arsitektur, Desain Produk, Fesyen, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Seni Pertunjukan, Film, (Animasi dan Video), Fotografi, Kriya, Kuliner, Musik, Penerbitan, Perikanan, Seni Rupa, Televisi dan Radio.

"Kami terus melakukan kegiatan inkubasi pelaku ekraf melalui pelatihan, pendampingan, kompetisi, workshop dan perluasan jejaring pemasaran," kata Kenny saat dihubungi Kliknusae.com, Rabu malam (15/7/2020).

Upaya mendorong tumbuhnya industri kreatif di Kota Bandung sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi)  untuk menjadikan Kota Bandung sebagai daerah yang menjadi andalan di sektor Ekraf.

Tinggal saat ini yang dibutuhkan, kata Presiden, adalah sebuah ekosistem yang baik. Sedangkan soal regulasi bisa berjalan dengan yang sudah ada saat ini. Sebab dengan terlalu banyak diatur-atur, justru nantinya  jadi tidak kreatif lagi.

"Menurut saya, keterbukaan lebih baik untuk memunculkan ide-ide baru, memunculkan gagasan-gagasan baru, memunculkan program-program baru. Apalagi anak-anak muda," ujar  Presiden Jokowi saat berkunjung ke Kota Bandung dan melakukan pertemuan dengan pelaku industri kreatif Bandung di JL. Braga, Bandung, tahun lalu.

Secara terpisah, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Tris Avianti mengakui kegiatan industri kreatif sempat mandek sementara akibat pandemi corona (Covid-19). Namun menyambut adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal, industri kreatif di Kota Bandung mulai menggeliat kembali.

Bahkan pihaknya kini akan mulai kembali melakukan beberapa pelatihan ekonomi kreatif.

"Kegiatan Ekraf InsyaAllah sudah mulai berjalan lagi. Memang kemarin-kemarin khususnya yang coworking space juga kita bekerjasama dengan Dispangtan ini sudah mulai, jadi sekarang lewat pelatihan online di kecamatan-kecamatan," jelas Tris.

Tak hanya itu, dalam waktu dekat, Disbudpar Kota Bandung pun nantinya akan menggelar konser musik dan juga pameran secara virtual atau online.

"Dan untuk kegiatan rempug jukung yang kreatifitas tradisi kita sedang mengonsep ini ada secara virtual ada konser musik tradisional, makanan tradisional dan lain sebagainya ini kita dengan adaptasi kebiasaan baru ini secara online dan nanti kita kemas secara cantik, profesional agar bisa dinikmati masyarakat secara umum," jelasnya.

Masih kata Kenny, memasuki masa pemulihan pihaknya telah menyiapkan Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Ekonomi Kreatif (Ekraf).

"Kita sudah menyusun Raperda untuk sektor ekonomi kreatif  dalam masa pemulihan (new normal). Rencananya Raperda Ekraf akan dibahas paling cepat bulan ini dengan Pansus di DPRD. Nantinya Kota Bandung akan menjadi kota pertama di Indonesia yang punya Perda Ekraf apabila nanti disahkan," tutupnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae