ASITA Optimis Pariwisata Cepat Bangkit, Disbudpar Jabar Targetkan Pertumbuhan 10 Persen

Kliknusae.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia-- Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Jawa Barat menyambut baik penyelenggaraan program Smiling West Java Great Sale (SWJGS) dan Bandung Great Sale (BGS) Go Online 2020.

"Program ini tentu sangat membantu percepatan pemulihan pariwisata di Kota Bandung, dan Jawa Barat secara umum. Memang baru efektif berlangsung selama dua hari ini ya, jadi kami belum mengetahui progresnya seperti apa," kata Ketua DPD ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah ketika dihubungi Kliknusae.com, Kamis (02/07/2020).

Menurut Budi, setelah dilakukannya pelonggaran PSBB dan memasuki fase Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) geliat pariwisata di Jawa Barat mulai terlihat.

Untuk memastikan semua destinasi telah mempersiapkan protokol kesehatan Asita Jabar telah melakukan kunjungan atau inspeksi tempat wisata diwilayah Kabupaten Bandung, Kamis (01/07/2020).

"Kunjungan pengurus Asita Jabar ini merupakan program kerja pada masa AKB dalam rangka site inspection destinasi wisata. Kami ingin melihat secara langsung persiapan kawasan ini menyambut wisatawan dan perkembangannya," lanjut Budi.

Dalam kunjungan di destinasi ke beberapa objek wisata tersebut, lanjut Budijanto, pengurus Asita Jabar didampingi oleh Kabid. Pengembangan Destinasi Pariwisata, Disparbud Kabupaten Bandung, Yoharman Syamsu, Humas Pemkab Bandung, Dina dan Staf Humas Pemkab Bandung, Abyl Hanifan.

Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparnud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menargetkan pertumbuhan sektor pariwisata, khususnya untuk okupansi amenitas sebanyak 10 persen dan makro ekonomi pariwisata dapat bergerak di atas dua yang sebelumnya terdampak pandemi COVID-19 dengan menggelar program bulan diskon.

"Program ini bertajuk Smiling West Java Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB Great Sale 2020. Tujuannya ialah untuk memulihkan perekonomian khususnya di sektor wisata akibat COVID-19. Program ini digelar dari tanggal 1 Juli sampai 31 Agustus 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik di Bandung.

Dedi mengatakan program ini adalah salah satu cara untuk mengembalikan kepercayaan dan persepsi pasar pariwisata di Jawa Barat yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.

"Dan dalam merealisasikan program ini, pihaknya bekerjasama dengan asosiasi dan pelaku usaha di berbagai sektor. Di antaranya, PHRI Jabar, ASITA, Putri Jabar, APPBI, APRINDO, IHGMA," kata Dedi.

Menurut dia, dari data yang ada, peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini ada 480 hotel, 360 restoran, 74 pusat perbelanjaan, 40 grup usaha destinasi wisata dan sekitar 59 UMKM binaan Dekranasda Provinsi Jawa Barat.

"Seluruh informasi mengenai program ini bisa diakses melalui website resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan online travel agency," kata dia.

Dia mengatakan pogram ini dilaksanakan serentak di hampir seluruh kabupaten kota di Provinsi Jabar dan target sasarannya adalah wisatawan domestik dan individual dari Provinsi Jabar.

"Tapi satu yang pasti, para peserta tetap harus mengedepankan protokol kesehatan secara ketat," kata Dedi.

Dia menambahkan, ada beberapa kabupaten kota yang tidak ikut serta dalam program ini karena pertimbangan risiko dan rentan adalah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kota Depok, Kabupaten Subang, Kota Sukabumi, Kota Bekasi dan Kabupaten Sumedang.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae