Peretasan Zoom Menggila,Ini 6 Tips Menghindari Penyusup

Kliknusae.com - Beredar di grup-grup WA, peretas aplikasi konferensi video Zoom makin menggila. Mereka tak segan-segan menyusupkan foto-foto senonoh.

Peristiwa ini juga terjadi saat Rapat Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) melakukan rapat melalui konferensi video Zoom. Tiba-tiba sang menampilkan gambar yang tidak seronok.

Pengamat keamanan siber dari CISSRec, Pratama Persadha mengatakan hal ini disebut zoom bombing yang terjadi berulang kali di seluruh dunia. Zoom bombing adalah bentuk ancaman pada para pengguna zoom.

"Para peretas masuk lewat link yang disebarkan maupun celah keamanan yang ada. Sekali masuk, para peretas bisa mengirimkan berbagai file dalam meeting tersebut. Hal inilah yang kemungkinan terjadi dalam zoom meeting di Wantiknas," ujar Pratama dalam keterangan resminya,baru-baru ini.

Pakar keamanan siber telah menjelaskan bahwa Zoom sudah mendapatkan berbagai kritikan atas keamanan sejak awal 2020. Baru-baru ini bahkan lebih dari 500 ribu akun zoom termasuk yang berbayar diperjualbelikan di dark web.

Bahkan banyak diantaranya adalah akun yang dimiliki oleh pemerintahan dan korporasi besar.

Dengan kejadian tidak yang terjadi di rapat Wantiknas, sebaiknya lingkungan ring satu istana memakai alternatif lain untuk keperluan rapat melalui aplikasi konferensi video.

Pratama menyarankan pemerintah meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang terkait keperluan konferensi video.

Di sisi lain, Pratama mengatakan Zoom sesungguhnya telah melakukan pembaruan fitur untuk menangkal ancaman-ancaman peretasan.

"Zoom sendiri sebenarnya sudah memberikan update yang cukup krusial, namun kemungkinan belum banyak diketahui penggunanya. Seperti fitur enable waiting room, jadi peserta harus mendapatkan approval terlebih dahulu saat mau masuk ke meeting," tutur Pratama.

Lalu bagaimana supaya saat melakukan konferensi video tidak dimasuki para penyusup?

6 Tip Aman Menggunakan Zoom

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya punya tips tersendiri. Sebab bukan hanya celah keamanan di aplikasi yang mengakibatkan maraknya fenomena Zoombombing, tetapi ada faktor kelengahan pengguna.

Menurutnya Zoom harus disetel dengan benar. Untuk itu ia memberikan enam tips untuk menjaga keamanan di aplikasi Zoom.

Pertama, pengguna jangan membagikan tautan rapat online Zoom secara sembarangan. Selain itu tautan rapat termasuk ID dan kata sandi harus diberikan pada orang yang benar-benar akan mengikuti rapat. "(Zoombombing) yang terjadi umumnya disebabkan oleh pembagian tautan meeting secara ceroboh atau memang dibagikan secara umum," kata dia.

Kedua, host dalam rapat online perlu untuk menonaktifkan pengaturan fitur share screen. "Jangan semua orang, tetapi only host saja yang gunakan fitur share screen," kata Alfons.

Fitur share screen di Zoom memang bisa membagikan tampilan desktop atau ponsel pribadi antar pengguna. Fitur itu sebenarnya berguna ketika pengguna ingin berikan presentasi di hadapan pengguna Zoom lainnya.

Meski begitu, ketika fitur itu diaktifkan, pengguna lain bahkan penyusup bisa menampilkan gambar-gambar yang tidak jelas dan dilihat oleh peserta rapat lainnya.

Ketiga, mengaktifkan fitur ruang tunggu (waiting room). Fitur baru dari Zoom ini membuat administrator rapat bisa memberi izin atau tidak bisa pada pengguna yang ingin ikuti rapat. Ketika pengguna masuk ke aplikasi, kemudian memasukan ID dan kata sandi, pengguna harus menunggu izin terlebih dahulu

Keempat, mengaktifkan fitur lock meeting untuk batasi peserta rapat. Apabila jumlah peserta dirasa mencukupi, dan tidak ada lagi peserta lainnya yang akan masuk, maka pengguna Zoom bisa kunci akses dengan fitur lock meeting.

Kelima, ketika sudah mulai rapat, pengguna harus menjaga kerahasiaan data yang dianggap penting. Menurut Alfons, Zoom mempunyai celah keamanan privasi data. Pembagian tautan di Zoom Chat bisa mengakibatkan eksploitasi pada kredensial Windows.

Keenam, pastikan aplikasi yang digunakan merupakan versi terbaru. Hal itu agar pengguna dapatkan berbagai fitur baru terkait keamanan dari Zoom, salah satunya fitur ruang tunggu.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae