Industri Perhotelan Bandung Minta Pemerintah Berikan Keringanan Pajak
Kliknusae.com - Industri pariwisata, khususnya perhotelan di Kota Bandung, mendukung langkah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat agar pemerintah juga memberikan stimulus keringanan pajak, terutama PP 1 yang 10% selama 6 bulan kedepan.
Permintaan ini disampaikan mengingkat tingkat hunian hotel (occupancy) di Kota Bandung juga mengalami penurunan dratis sebagaimana halnya di 10 destinasi wisata Indonesia yang saat ini sudah mendapatkan privilege, berupa keringanan tidak membayar pajak.
Keinginan agar industri pariwisata (perhotelan) di Kota Bandung memperoleh perlakuan yang sama mengemuka dalam acara Coffee Morning "Sosialisasi Pencegahan dan Pengaruh Covid - 19 Terhadap Hotel di Kota Bandung,Rabu (04/03/2020) di Arion swiss-beLhoteL Bandung Jalan Kebon Kawung.
Diharapkan masukan ini bisa secepatnya disampaikan kepada Wali Kota Bandung sehingga pelaku usaha perhotelan bisa memperoleh kebijakan yang tidak memberatkan, terutama dalam mengadapi wabah virus corona ini.
Hadir dalam diskusi yang dikuti 42 hotel bintang yang ada di Bandung ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari,Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita,Wakil Ketua PHRI Jawa Barat Dodi Ahmad Sopandi,Ketua Riung Priangan Fery Ferdiansyah
Terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Kota Bandung, hotel di kota kembang diminta menyiapkan prosedur antisipasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita menyebutkan setidaknya setiap hotel dapat melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap tamu mancanegara.
"SOP khusus untuk penanganan ini (yang disosialisasikan ke hotel-hotel) belum ada karena baru didiskusikan. Tapi ke depan saya sudah sarankan agar minimal dicek suhunya bila ada tamu dari negara terjangkit," katanya.
Rita mengatakan, bila terdapat tamu yang dicurigai memiliki gejala terjangkit Covid-19, hotel dapat segera mengontak call center dengan nomor 119. Nantinya, dia menyebutkan, tim pemeriksaan kesehatan keliling 'Layad Rawat' akan hadir.
"Dilihat apakah ada gejala batuk dan pilek. (Kalau ada) tinggal kontak call center 119. Nanti call center yang akan melakukan assesment, anamnesa dan sebagainya. Tim Layad Rawat akan ke sana," ujarnya.
Sementara itu, ketua asosiasi Riung Priangan yang beranggotakan 75 hotel berbintang se-Kota Bandung Fery Ferdiansyah mengatakan, saat ini banyak hotel di Kota Bandung yang telah melakukan langkah antisipasi pengamanan diri dan pengunjung.
Salah satunya dengan menyediakan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan lainnya di sejumlah titik hotel."Ada tata laksana atau SOP pencegahan di dalam hotel baik untuk tamu, supplier hingga karyawan. Minimal dengan penempatan hand sanitizer di beberapa titik," kata dia ketika ditemui dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, dia mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar hotel-hotel di Kota Bandung melakukan pemeriksaan suhu tamu.
Hal tersebut, ujar Fery, telah dilaksanakan di sejumlah hotel berbintang. "Kedua ada pengecekan suhu badan tamu dan karyawan dengan digital termometer.
Tapi ini juga dilakukan dengan prosedur yang baik, tidak tiba-tiba ditodong," ujarnya.
Sementara itu, untuk masker, dia mengatakan, pihak hotel-hotel di Kota Bandung tidak akan mengenakannya mengingat masker diprioroitaskan bagi warga yang sakit dan pihak yang bersinggungan langsung dengan orang sakit.
"Lagipula kalau pakai masker malah berpotensi menambah kepanikan dan menyulitkan petugas untuk berinteraksi dengan baik kepada tamu," ujarnya.
Dia mengatakan, rata-rata hotel berbintang di Kota Bandun telah memiliki Emergeny Response Team (ERT) yang dapat disiagakan terkait antisipasi penyebaran Covid-19.
Tim ini, kata dia, adalah tim yang sama yang kerap bekerja untuk menanggulangi kejadian gawat darurat di hotel seperti kebakaran atau bencana alam.
"ERT juga bisa difungsikan kepada hal ini. Peran tersebut yang akan kita tambahkan, kalau sampai ada suspek Covid-19 di hotel, tim ini akan bergerak berdasarkan hal apa yang harus dlakukan," ujarnya
Dalam forum diskusi ini juga dihimbau agar warga Kota Bandung tidak perlu panik dalam menyikapi Virus Corona 19.
Untuk keseluruhan kegiatan-kegiatan yang akan di selenggarakan agar tetap terlaksana sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan.
Begitu pun, kepada masyarakat tidak harus selalu menggunakan masker, terkecuali pihak-pihak terkait saja. Yang terpenting kita harus selalu menjaga hygine/sanitasi dan kesehatan.