Jabar Layak Menjadi Pusat Fashion Muslim Dunia
Kliknusae.com - Dengan penduduk mayoritas muslim, Jawa Barat layak menjadi pusat fashion muslim dunia. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan KamilĀ saat menghadiri talk show 'Tree Of Life' dalam rangka ulang tahun ke-31 brand pakaian muslim Shafira di Shafira Store Kota Bandung, Sabtu (11/1/20) lalu.
Untuk itu, menurut Emil --sapaan Ridwan Kamil, Pemerintah Provinsi Daerah Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) mendukung perkembangan industri kreatif di Jabar, termasuk salah satunya industri fashion busana muslim. Jabar juga dinilai cukup progresif dalam mengembangkan ekonomi kreatif (ekraf).
Emil juga menegaskan, Pemdaprov Jabar terus berkomitmen untuk mengembangkan ekraf, di antaranya dengan menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jabar Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Perda Provinsi Jabar Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Kekayaan Intelektual.
"Kami bercita-cita Jawa Barat menjadi pusat fashion muslim di Indonesia, Insyaallah dunia," tutur Emil, dikutip dari laman Humas Jabar.
Lebih lanjut Emil mengatakan, pihaknya turut mendorong bisnis dengan konsep circular economy, yakni konsep bisnis yang berpedoman pada prinsip mengurangi sampah dan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada alias daur ulang.
Dalam kesempatan tersebut, Pemdaprov Jabar bersama Shafira Corporation sekaligus menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait green business atau bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan.
Nota kesepahaman itu mempunyai misi 'Fashion Industries and Sustainability' yang berisi kesepakatan tentang kontribusi industri fashion terhadap lingkungan. Nantinya, Shafira Corporation siap mendukung berbagai program terkait lingkungan yang dicanangkan Pemdaprov Jabar.
"Kami dorong kepada pihak-pihak yang punya tujuan bisnis, dakwah, dan (urusan) kemanusiaan lainnya," tambah Emil.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar Atalia Ridwan Kamil yang turut mendampingi gubernur dalam acara tersebut mengungkapkan, industri fashion nasional tumbuh pesat dan menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua dari sub-sektor ekraf setelah kuliner.
Menurut Atalia, khususnya pakaian muslim, saat ini tren tersebut terus berkembang, termasuk dengan banyaknya perempuan Indonesia yang mengenakan hijab. "Hijab menjadi fashion. Ini harus diapresiasi. Fashion muslim juga menjadi sebuah syiar," ungkapnya.
Terkait upaya untuk memajukan industri fashion muslim, Atalia mendorong para fashion designer agar memberikan banyak pilihan desain bagi para muslim di Jabar, Indonesia, bahkan dunia untuk mendukung ragam aktivitas muslim.
"Bentuk, warna, dan desain perlu terus diracik. Dalam hal ini Shafira tidak lelah mensiarkan kebaikan dalam bidang fashion," ujar Atalia.
Sementara itu, Pendiri Shafira Corporation Feny Musfata menyebutkan, dengan MoU bersama Pemdaprov Jabar, pihaknya akan melakukan banyak gebrakan dengan spirit 'Three Of Life' dan ingin berkontribusi dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir dan Batin.
"Kita ingin berkontribusi terhadap Jawa Barat, mendukung Jabar urusan pohon-pohonan, lingkungan, semoga mendukung pembangunan Jawa Barat yang berkelanjutan," sebut Feny.
Shafira di usia 31 tahun ini, keuntungan bisnisnya diberdayakan untuk misi kemanusiaan, beasiswa, pembangunan rumah ibadah, dan berbagai aktivitas sosial lainnya. Shafira Corporation pun turut serta dalam pengembangan UMKM dengan mendukung program Pemda Provinsi Jabar yakni One Village One Company (OVOC) dan One Pesantren One Product (OPOP).***(IG)