ASITA Yogya: Traffic Wisatawan Melamban Pasca Munculnya Virus Corona
Kliknusae.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Yogyakarta mencatat terjadi kelambanan permintaan berwisata atau arus wisatawan yang datang dibanding bulan sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena masih menunggu perkembangan mengenai kasus Virus Corona.
"Sejauh ini belum banyak terjadi pembatalan yang signifikan. Namun merebaknya Virus Corona sangat mengkhawatirkan kami sebagai industri pariwisata. Kami salah satu industri yang cukup terdampak, karena wisatawan melakukan perjalanan pasti mencari keamanan dan kenyamanan, tanpa dihinggapi rasa khawatir," demikian disampaikan Ketua ASITA Yogyakarta Udhi Sudhiyanto kepada Kliknusae.com,Rabu (29/1/2020).
Meskipun kasus utama terjadi di Wuhan Tiongkok, akan tetapi hal ini akan berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan, karena kekhawatiran kemungkinan terapar Virus Corona tersebut.
Oleh sebab itu ASITA berharap pemerintah memberi perhatian khusus terhadap masalah ini.
"Kami meminta supaya pemerintah tidak hanya menyediakan thermo scanner tetapi untuk wisman yang berasal dari negara yang terjangkit harus di cek lebih teliti atau perlu di cek oleh tim medis juga," pinta Udhi.
Khusus untuk wisman dari Tiongkok, sebaiknya pemerintah lebih serius untuk menanganinya. Atau berikan pengawasan khusus dari kedatangan hingga kepulangan mereka. Supaya apa bila terjadi kasus, bisa segera tertangani dengan benar dan cepat.
Point lain yang disampaikan ASITA adalah pemerintah harus lebih tegas untuk melindungi warga Indonesia dari kasus virus Corona ini.
Keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) merupakan salah satu modal bagi pariwisata Yogyakarta untuk mencari market wisman baru.
"Dan kami sangat berharap bahwa YIA menjadi pintu utama wisman untuk Jogja dan Jawa Tengah. Dengan demikian perlu kreativitas dari semua stakeholder pariwisata," tambah Udhi.
Selain itu, pihaknya meminta pemerintah mengambil langkah-langkah kesiagaannya terhadap wisman wisnus dan masyarakat Yogyakarta sehingga mereka yang berwisata di Yogyakarta merasa nyaman.
"Untuk lebih meningkatkan kesiagaan dalam penanganan, perlu langkah kongkrit dengan membentuk Yogyakarta Crisis Center, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi yang benar dan akurat," kata Udhi.
ASITA sangat menyadari bahwa pasar Tiongkok merupakan salah satu pasar yang besar bagi Yogyakarta.
"Tentu ini akan menjadi sebuah tantangan sendiri bagi kami, karena dengan adanya kasus Virus Corona ini, Yogyakarta harus mencari market baru sebagai market pengganti," tutupnya.
(adh)