Mengunjungi Kampung Batik Laweyan Solo

Kliknusae.com - Saat berlibur ke Solo, Jawa Tengah, cobalah kunjungi salah satu destinasi wisata yang sarat akan unsur sejarah dan budaya di sana. Namanya Kampung Batik Laweyan (KBL), sebuah sentra industri batik yang sudah eksis sejak zaman pemerintahan Kerajaan Pajang hingga berdirinya Negara Republik Indonesia (NKRI).

Nama Laweyan berasal dari kata "Lawe" yang berarti bahan baku kain tenun. Di lokasi tersebut berdiri Pasar Laweyan yang menurut penulis buku "Sejarah Kampoeng Batik Laweyan", R.T. Mlayadipuro seperti dilansir laman indonesia.go.id, pasar ini dulunya merupakan pusat niaga komoditas kapas yang merupakan bahan utama kain tenun. Komoditas ini dihasilkan dari wilayah sekitar Kota Solo, yakni dari Desa Pedan, Juwiring, dan Gawok.

KBL sebagaimana ditulis R.T. Mlayadipuro, didirikan oleh Kyai Ageng Henis, putra dari Kyai Ageng Sela yang merupakan keturunan Raja Brawijaya V. Kyai Ageng Henis merupakan sosok yang menghidupkan keberadaan Kampung Batik Laweyan. Sentra industri batik ini pun pernah jaya di era 1970-an.

Bermunculannya industri batik printing sempat menyurutkan bisnis industri batik tradisional di kampung ini. Setelah vakum selama beberapa puluh tahun, baru di awal tahun 2000 industri batik tulis di KBL kembali bergairah. Maraknya wisata nasional membuka kesempatan bagi kampung ini kembali eksis.

Lahirnya kembali KBL tak lepas dari campur tangan Pemerintah Daerah Kota Solo. Kawasan seluas kurang lebih 24 ha yang terdiri dari 3 blok ini, didesain dan ditata ulang dengan konsep terpadu. Sehingga pengunjung KBL akan memiliki pengalaman unik saat mengunjungi KBL.

Di sana, para pengusaha menjual batik dalam aneka pilihan. Ada yang berupa pakaian, kerajinan tangan, lukisan, kain, dan sebagainya. Harga batiknya bermacam-macam, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

Bagi yang ingin mengunjungi KBL, bisa menempuh beberapa alternatif akses. Jika dari Stasiun Kereta Api Purwosari Solo (Jalan Slamet Riyadi) silakan ambil jalan ke arah timur. Sesampainya di perempatan Purwosari (Hotel Sala View) ambil jalan ke kanan atau ke selatan (Jalan Perintis Kemerdekaan). Sampai di pertigaan Jalan Dr Radjiman, pengunjung sudah tiba di Kampung Batik Laweyan. Lokasi KBL berada di sebelah selatan Jalan Dr Radjiman.

Para pengunjung bisa menikmati suasana Kampung Batik Laweyan yang sudah menjadi kampung wisata. Adapun atraksi wisata yang ditawarkan di sana, yaitu sebagai berikut:

Wisata Belanja

Di KBL terdapat 50 lebih gerai (toko) yang menjual batik dengan kualitas dan harga yang bersaing. Tak hanya kain batik yang dijual di sana, namun wisatawan juga bisa membeli aneka produk, antara lain aksesoris bernuansa batik, kaos, celana pendek, sendal, syal, dan lain-lain.

Wisata Industri

Wisatawan bisa menikmati salah satu paket wisata andalan KBL, yakni melihat langsung proses pembuatan batik dari kain putih sampai berbentuk corak batik. Di tempat ini berbagai cara pembuatan dapat dilihat mulai batik tulis, batik cap, dan batik sablon. Masing-masing cara pembuatan tersebut menghasilkan kualitas dan harga berbeda. Paket inipun sangat diminati wisatawan mancanegara (wisman) meski tak sedikit wisatawan domestik yang juga meminatinya.

Wisata Edukasi

Program wisata ini biasanya ramai dikunjungi pelajar yang datang dari berbagai kota di Jawa dan luar Jawa. Pada waktu liburan sekolah KBL dipadati pelajar dari berbagai kota di Indonesia untuk mengenal dan belajar tentang batik.

Wisata Sejarah

Sesuai usia eksistensinya, KBL meninggalkan banyak situs bersejarah dan tradisi turun-temurun yang bisa dinikmati. Bangunan-bangunan rumah yang terdapat di kampung ini dipengaruhi tiga gaya arsitektur, yaitu: Jawa, Islam, dan Eropa. Ada juga bangunan yang memadukan ketiga gaya arsitektur tersebut sehingga terlihat unik dan menarik. Bagi penggemar fotografi, KBL sangat cantik sebagai angle foto berbagai bangunan rumah besar yang bertembok seperti benteng sebagai objek unik dan menarik untuk bidikan kamera.

Wisata Kuliner

Setelah menikmati berbagai pesona KBL, wisatawan bisa menikmati aneka kuliner warisan leluhur Kampoeng Batik Laweyan. Di beberapa sudut kampung, wisatawan bisa membeli aneka kue tradisional, seperti kue ledre dan kue apem. Bila ingin makanan berat, di KBL juga dijajakan paket makan besar dengan aneka menu masakan Jawa yang disajikan prasmanan. Uniknya wisatawan dapat menikmati sajian itu di rumah-rumah megah dan klasik milik saudagar Batik Laweyan.*** (IG)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae