Hati-hati, Pengoperasian Tol Japek Bisa Jadi "Bom Waktu" Pariwisata Kota Bandung
Kliknusae.com - Lima jam Jakarta-Bandung saja, setiap akhir pekan atau libur hari besar, arus wisatawan ke Kota Bandung masih ramai. Bahkan tol keluar Pasteur lazim terlihat mengular hingga jembatan Pasopati, bagaimana dengan beroperasinya Tol Japek yang memangkas Jakarta-Bandung hanya dua jam.
"Ini ada plus minusnya. Kunjungan ke Kota Bandung pasti akan meningkat. Pertanyaannya kemudian, apakah akan memberi dampak baik bagi pariwisata Kota Bandung selain menambah kemacetan? Itu yang harus dikaji," demikian Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Jawa Barat Budijanto Ardiansjah kepada Kliknusae.com,Selasa (17/12/2019).
Pemerintah Daerah (Kota Bandung) jangan cepat eforia karena meningkatnya wisatawan karena akseptabilitas makin mudah. Jarak ditempuh Jakarta-Bandung pendek. Justru kondisi ini bisa menjadi bom waktu jika tidak diantisipasi dari sekarang.
"Artinya, pemerintah daerah harus mempersiapkan solusi apa supaya wisatawan lebih nyaman. Jangan karena kehabisan waktu di jalanan karena macet, mereka berpikir ulang untuk berlibur atau berwisata ke Kota Bandung dan sekitarntya," tambah Budijanto.
Budi-begitu akrab disapa, mengingatkan supaya Pemda jangan hanya melihat efek angka saja. Sebab, peningkatan tersebut belum tentu memberikan kontribusi yang baik.
"Takutnya masyarakat malah terdampak sisi negatifnya. Sebaliknya, kalau pemerintah cepat dan cekatan mengantisipasi hal ini, maka akan menjadi men-support perkembangan pariwisata Kota Bandung," kata Budi.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bambang Prihartono, memperkirakan volume arus kendaraan dari Jabodetabek ke Bandung diprediksi meningkat tajam pada masa libur akhir tahun 2019.Memang kalau dibandingkan dengan saat liburan Lebaran, katanya, peningkatan volume arus kendaraan pada libur Natal dan Tahun Baru ini tidak terlalu signifikan.
Namun demikian, pihaknya tetap mengantisipasi apapun yang akan terjadi di akhir tahun ini.
"Kami juga tentu akan fokus kepada pergerakan orang di jalan tol, apalagi sekarang kita sudah mengoperasikan elevated toll road, orang pasti penasaran nih, antusias untuk mencobanya, akhirnya Kota Bandung jadi sasaran," kata Bambang dalam rapat koordinasi angkutan libur Natal dan Tahun Baru di Kantor Dishub Jabar, Senin (16/12/2019).
Sebelumnya, katanya, sebagian warga Jabodetabek berpikir dua kali untuk berwisata ke Bandung akibat adanya kemacetan yang terjadi saat pembangunan tol layang masih dilakukan.
"Saya sampaikan bahwa, Pak Kadishub hati-hati dengan Kota Bandung, akan kebanjiran pengunjung, khususnya dari Jakarta. Yang selama ini mereka enggan karena kemacetan di Tol Cikampek. Tetapi dengan adanya tol ini mereka menjadi antusias untuk pergi ke Bandung," katanya.
Bambang mengatakan pihaknya pun mendapat informasi bahwa akan banyak warga Jabodetabek yang tidak menginap di Bandung, tetapi kembali ke Jakarta setelah beberapa saat di Bandung, di hari yang sama atau saat dini hari keesokan harinya.
"Bahkan sudah saya dengar ada rencana mereka pergi-pulang. Oleh karena itu, Kota Bandung harus siap untuk menampung arus yang ada dari Jakarta," ujarnya.
Kementerian Perhubungan, katanya, dalam hal ini berupaya mengamankan arus lalu lintas saat warga merayakan Natal dan Tahun Baru.
Pihaknya pun sudah menyerap berbagai masukan dan solusi untuk melancarkan kegiatan tersebut.
"Dengan dioperasikannya elevated toll road, nanti warga 30 persennya akan lewat situ. Dengan antusias masyarakat itu, yang ke arah Bandung volumenya bisa bertambah, tapi angka pasti kita nggak punya, antisipasi saja," jelasnya.
(adh)