Daud Ahmad: UMKM Harus Mampu Menutupi Kesenjangan Ekonomi
Kliknusae.com - Generasi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini tak lagi bisa menghidari era digitalisasi. Oleh sebab itu perlu optimistis yang kuat dan inovasi dalam mengembangkan produk-produk UMKM.
"Saat ini yang perlu dibutuhkan pelaku usaha UMKM adalah ikut masuk atau merambah dunia digital. Hal ini penting untuk bisa menjadi lebih visioner,tangguh,mandiri dan berkarya lebih inovatif," demikian disampaikan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Daud Ahmad saat membuka Wisuda dan Pameran UMKM Juara, Jumat (29/11/2019) di Harris Convention Hotel Festival Citylink, Kota Bandung. Acara ini akan berlangsung hingga yang akan digelar 29 November 2019 hingga 1 Desember mendatang.
Dikatakan Daud, tantangan terbesar di Provinsi Jawa Barat adalah melayani dan menjamin kesejahteraan hampir 49 juta jiwa. Ketimpangan antara utara-selatan,barat-timur,kota dan desa,pengangguran serta kemiskinan masih menjadi permasalahan yang harus diatasi secara bersama.
"Jumlah penduduk miskin Jawa Barat pada tahun 2018 tercatat sebanyak 3,54 juta orang atau 7,25 persen dari jumlah penduduk Jabar.Ini berada diurutan ketiga terbesar setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah," ungkap Daud.
Pemerintah Jawa Barat saat ini,lanjut Daud,tengah berupaya secara bertahap untuk mensejahterakan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi melalui berbagai program dan kegiatan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya.
"Salah satu elemen yang bisa mendorong perekonomian masyarakat adalah pelaku UMKM. Potensi besar UMKM ini kami yakini dapat menjadi energi untuk memberdayakan umat. Melalui UMKM ini pula diharapkan bisa mengurangi kesenjangan jurang kemiskinan masyarakat sekitar kita," paparnya.Menurut Daut, UMKM Juara merupakan salah satu dari 17 program dalam mewujudkan Jabar Juara yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dilingkungan pelaku UMKM.
"Program UMKM Juara bertujuan untuk membangun kemandirian pelaku UMKM Jawa Barat dan membantu dalam memilih komditi yang memiliki permintaan tinggi di pasar.Termasuk memberikan pendampingan yang dibuuhkan dalam aspek produksi,pemasaran,akses pembiayaan dan keuangan," katanya.
Daud berpesan, bagi para peserta yang telah lulus dan mengikuti pameran serta wisuda UMKM Juara diharapkan dapat terus mengikuti perkembangan usaha dan memanfaatkan peluang yang ada.
"Keberhasilan dalam mewujudkan tujuan program UMKM Juara ini bukan hanya mencapai angka-angka kuantitatif,tetapi lebih dan terpenting adalah bagaimana menciptakan mindset peserta untuk mampu mandiri secara ekonomi di era globalisasi," tandasnya.
Harus Naik KelasDitempat yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan berharap para pelaku UMKM di Jawa Barat bisa naik kelas. Terlebih dengan populasi pelaku UMKM di Jawa Barat yang terus tumbuh setiap tahunnya.
"Saya apresiasi gelaran ini, nantinya tahun depan harus dievaluasi UMKM mana saja yang bisa naik kelas," kata Rully.
Dalam gelaran ini, 1.800 peserta Program UMKM Juara akan diwisuda dan memamerkan hasil produksi UMKM Juara.
Kegiatan Wisuda dan Pameran UMKM Juara ini merupakan bagian dari tahapan program UMKM Juara yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mencapai Jabar Juara Lahir Batin melalui inovasi dan kolaborasi.
Melihat perkembangan dunia, menurut dia, UMKM di Jawa Barat harus mampu mengarah pada era digitalisasi.
Untuk itu, kedepan pihaknya akan melakukan pendampingan pada pemanfaatan produk digital dalam kegiatan UMKM.
"Tahun ini kita membuat aplikasi dan diharapkan peran koperasi sebagai sebuah komunitas pelaku usaha bisa lebih beperan hingga diberbagai tempat sehingga pelaku usaha mudah mendapatkan akses," jelas dia.
Sementara itu Kepala Dinas KUK Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji menjelaskan, program ini diproyeksikan mampu mendorong UMKM untuk tumbuh dan berkembang dalam skala kelas usaha.
Manfaat yang diperoleh UMKM dengan program ini adalah penguatan diri dan manajemen usaha untuk dapat naik kelas dengan memanfaatkan teknologi informasi, akses pasar, akses permodalan melalui pendampingan dan pelatihan.Ditambahkan Kusmana, UMKM Juara akan mengarahkan pelaku usaha yang sudah memiliki karakteristik entrepreneur agar menjadi lebih tangguh dan mampu memasuki era digitalisasi.
Ada 2.500 UMKM Juara asal Jabar,ungkap Kusmana, telah direkrut sejak awal 2019 dimana mereka telah dibimbing dan didampingi menjadi UMKM yang lebih produktif.
"Fasilitas yang diberikan pendampingan dan pelatihan oleh tenaga ahli dibidangnya selama 6 (enam) bulan, temu bisnis, gelar produk, benchmarking bagi UMKM yang progresnya meningkat selama pendampingan. Pameran dalam dan luar negeri berdasarkan hasil penilaian dan kurasi produk peserta UMKM Juara oleh tim," kata dia.
Setelah melalui tahapan-tahapan yang telah dilalui, akhirnya pada akhir November 2019 ini sebanyak 1.800 UMKM Juara berhasil diwisuda sekaligus menggelar produknya pada Pameran UMKM Juara.
(adh)