Batu Megalitik Hiligoe, Situs Peninggalan Bangsawan Nias
Kliknusae.com - Saat berkunjung ke Nias Barat jangan lewatkan destinasi wisata budaya yang menarik berupa Situs Batu Megalitik Hiligoe. Usia situs ini sudah ratusan tahun, namun keasliannya masih terjaga hingga sekarang.
Situs Batu Megalitik tersebut berdiri kokoh tepat di samping omo hada atau rumah adat Nias berbentuk oval. Konon rumah adat dan batu megalitik ini milik seseorang berdarah bangsawan Nias. Di sana para pengunjung dapat melihat patung berjenis kelamin pria sedang duduk, tingginya sekitar 3 meter. Di sampingnya terdapat prasasti samar-samar bertuliskan tahun 1778 dan tulisan berbahasa Nias yang mulai kabur termakan usia.
Di bagian bawah patung, ada simbol unik, bentuk penis (alat kelamin pria) yang sedang ereksi. Bentuk penis memang sengaja ditonjolkan sebagai makna kebangsawan Nias yang maskulin dan perkasa. Tidak hanya itu, arah penis juga menggambarkan keturunannya, bila alat kelamin menghadap atas itu artinya bangsawan memiliki keturunan anak lelaki dan jika ke bawah ia tidak memiliki keturunan anak lelaki.
Karena keunikan dan desainnya yang menarik, Situs Batu Megalitik Hiligoe di Nias Barat ini disebut sebagai buatan terbaik seantero Nias. Batu megalitik Hiligoe memiliki pahatan sangat detail. Pengerajin batu di Desa Hiligoe memang dikenal memiliki kemampuan memahat batu yang detail dan rapi jika dibanding dengan Nias bagian lainnya.
Jika diamati lebih mendetail mulai bagian kepala, dapat terlihat penutup kepala melingkar berbentuk runcing. Sosok patung ini memiliki mata kecil, hidung mancung, dengan jenggot panjang dan di bawahnya terdapat kalung. Pada bagian tengah batu tampak kedua tangan di depan dada dengan gelang melingkar di tangan kanan.
Kemudian menuju perut ke bawah terlihat keris kecil di bagian pinggang dan penis menonjol menghadap atas. Di bagian bawah batu terdapat batu datar seperti meja altar. Selain batu bangsawan itu, ada pula batu megalitik lain yang berjajar terpisah. Jumlahnya cukup banyak dengan tinggai batu yang beragam dan ukurannya tidak lebih tinggi dari batu bangsawan.
Untuk menuju ke sana, wisatawan bisa berangkat dari Kota Gunungsitoli, lalu menuju langsung Kecamatan Mandrehe dengan perjalanan selama kurang lebih 2 jam. Di sini harus sering-sering bertanya penduduk di sana, karena belum adanya petunjuk ke lokasi ini. Dari jalan utama akan dijumpai jalan kecil menurun yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 5 menit saja menuju Situ Megalitik Hiligoe.*** (IG/sumber: pesona.travel)