Kenny: Bandara Husein Sastranegara Harus Dipertahankan

Kliknusae.com - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari berpandangan bahwa Bandara Husein Sastranegara harus tetap dipertahankan. Selama ini bandara tersebut telah berkontribusi besar terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Bandung.

"Kami akan pertahankan Bandara Husein (BDO) dibuka terus. Malah rute-rute yang dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) kami minta untuk dikembalikan lagi ke BDO sambil menunggu kesiapan akses dan sarana/prasaran ke BIJB tuntas," kata Kenny ketika dihubungi Kliknusae.com,Sabtu malam (26/10/2019).

Ia dimintai tanggapannya terhadap desakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat agar  pemerintah menutup Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, sebagai bandara komersil.

Menurut Kenny,aksesibilitas termasuk akses udara  adalah suatu keniscayaan bagi perkembangan destinasi wisata. Tanpa dukungan bandara udara upaya meningkatkan kunjungan wisatawan tentu akan banyak menemui kendala.

Bagi Kota Bandung yang terus menunjukan  tren membaik dalam hal kunjungan wisatawan, keinginan menutup Bandara Husein akan berdampak luar biasa. Lebih jauh dari itu ekonomi dari sektor pariwisata akan mengalami turbulensi.

Apalagi belakangan semua stakeholder telah bersusah payah untuk menjaga agar kunjungan wisatawan tetap terjaga ditengah ekonomi yang masih lesu saat ini.

Belum lagi ditambah dengan Calendar of Event 2020 Kota Bandung yang baru saja diluncurkan, diperkirakan akan benyak menyedot perhatian wisatawan.

Baca Juga: Bandara Pindah,Okupansi Hotel Di Kota Bandung "Jeblok"?

"Justru tahun depan itu banyak event skala nasional dan internasional. Bagamana kita mau mendatangkan peserta/pengunjung nasional dan internasional kalau akses udaranya ditutup," kata Kenny.

Jika Bandara Husein benar-benar ditutup, dipastikan akan terjadi penurunan jumlah kunjungan wisawatan. Ujungnya,  bakal berdampak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

Padahal selama ini unsur-unsur dalam sektor pariwisata merupakan pemasukan dominan akan PAD Kota Bandung.

Data dari laman data.bandung.go.id, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung 2011-2016, berkisar 5 sampai 6,7 juta. Sejumlah 170 ribu sampai 225 ribu di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.

Sementara  laporan Badan Pusat Statistik Jawa Barat kebanyakan wisatawan mancanegara yang tiba di Kota Bandung melalui pintu Bandara Husein Sastranegara, berasal dari Malaysia, dan Singapura.

"Update terakhir kami,jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung berkisar 6-7 juta. Proporsi antara wisatawan domestik, dan mancanegara hampir mirip dengan tahun-tahun sebelumnya," papar Kenny.

Wisatawan asal,misalnya, Malaysia mendominasi jumlah kunjungan wisman yakni mencapai hampir 50 persen. Sedangkan, wisatawan yang berasal dari Singapura mencapai 20-30 persen daripada jumlah kunjungan wisman.

Baca Juga: Ridwan Kamil:Percayalah,Saya Sudah Adil Dalam Pemindahan Bandara

"Sekedar mengingatkan atraksi, aksesibilitas, dan amenita di Kota Bandung sudah cukup memadai menggugah minat kunjungan wisatawan. Kami terus membenahi pariwisata guna menggenjot jumlah kunjungan ke Kota Bandung, termasuk meluncurkan Bandung Calendar of Event 2020," tandasnya.

Jika wisatawan dipaksakan untuk mendarat di Bandara Kertajati, kemudian memutar ke Bandung rata-rata jarak tempuh yang harus dilalui hampir 3 jam. Kondisi ini tentu tidak visible bagi sebuah perjalanan wisata.

"Ketika wisatawan domestik, maupun mancanegara harus mendarat di Kertajajati, mereka bisa berpikir untuk berkunjung ke Kota Bandung," tutup Kenny.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae