Sumedang Ingin Kejuaraan Internasional Paralayang Lebih Seru Dari Banyuwangi
Kliknusae.com - Persiapan kejuaran Paralayang kelas internasional atau West Java Paragliding World Championship 2019 yang akan digelar pada 22 - 28 Oktober 2019 di Sumedang, Jawa Barat, terus dilakukan.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Minggu (25/8/2019) mengatakan, pihaknya mempersiapkan event berskala internasional ini dengan sebaik mungkin. Bahkan diperkirakan lebih ramai dari tahun sebelumnya yang berlangsung di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Benchmarking kami Kabupaten Banyuwangi. Paling lama dalam 5 tahun ke depan, Sumedang harus seperti Banyuwangi, bahkan melampauinya," katanya.
Bupati Dony juga mengatakan, event ini diharapkan akan memantik peningkatan kunjungan wisata ke Kabupaten Sumedang. Karena panorama alam di sini tidak kalah dengan yang ada di Banyuwangi.
"Sebagai pemanasan, tahun ini kami akan menyelenggarakan kejuaraan dunia paralayang. Event paralayang berkelas ini yang terbesar dan terlengkap dalam sejarah kejuaraan dunia paralayang," katanya.
Dony juga menjelaskan, event ini akan mempertandingkan dua kelas sekaligus, yakni kelas paling bergengsi cross country dan accuracy.Kedua kelas tersebut di bawah lisensi persatuan paralayang dunia PWC dan PGAWC. Selain itu, ada juga kategori tambahan yang tidak kalah menarik, yaitu fun fly atau festival fly yang baru pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia.
"Insyaallah nanti ada 160 pilot cross country dan accuracy dari 20 negara yang akan berlaga dalam kejuaraan dunia paralayang di Sumedang. Ini adalah kejuaraan dunia paralayang terbesar, terlengkap dan paling ditunggu di dunia," kata Dony.
Selain kejuaraan dunia paralayang, dalam pelaksanaannya nanti akan diselenggarakan pertunjukan seni budaya, festival kuliner, dan lomba fotografi.
Untuk menambah wawasan para peserta, juga akan digelar sharing session dan coaching clinic paralayang bersama para legenda paralayang kelas dunia, antara lain Paul Guschlbauer dari Austria. Selain jagonya paragliding, Paul juga seorang speed hiking dan adventurer kelas dunia."Melalui West Java Paragliding World Championship, kami akan jadikan Sumedang sebagai surganya paralayang dunia. Karena itu pula, pendekatan yang kami lakukan bukan hanya berfokus pada kejuaraannya saja, tetapi juga membangun ekosistemnya," terang Dony.
Tidak saja pemerintah Kabupaten Sumedang yang terus berbenah menyambut tamu-tamu internasional. Berbagai pihak yang terlibat,termasuk dalam hal akomodasi (penginapan) juga ingin turut menyukseskan acara ini.
"Pada puncak acara nanti, hotel kami sudah full booked," kata Wily Wijaya,Owner Amory Boutique Hotel Sumedang di Jl. Mayor Abdurahman No.101 kepada Kliknusae.com, kemarin.Amory Boutique Hotel cukup strategis karena berada di jantung Kota Sumedang. Tamu yang menginap disini juga bisa leluasa untuk memilih berbagai ragam kuliner yang berada di sekitar hotel. Salah satunya adalah Tahu Bukeng yang legendaris itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, konsep sport tourism merupakan ide cemerlang untuk menggali potensi pariwisata melalui sub bidang pariwisata lainnya yang bisa dikembangkan.
Selain itu, pemilihan media partner yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu event."Jadi kelihatannya sesuailah misinya dengan kita, jadi saya menempatkan media itu utama, apalagi yang (sport event) itu berhubungan langsung dengan event pariwisata, konsepnya bagus," katanya.
Hal itulah yang selalu ditekankan Menpar saat menggelar agenda pariwisata di daerah, terlebih agenda yang memiliki konsep sport tourism yang membutuhkan pematangan konsep tingkat tinggi.
"Saya selalu tekankan, kalau akan mengadakan event, pilih itu media partner (yang kuat), terutama dalam sport event, karena dampak tidak langsungnya akan lebih besar," kata Menpar Arief.
(adh)