Ingin Merasakan Cara Makan "Raja Balitung", Singgahlah Ke Kampong Belitong Timpo Duluk

Kliknusae.com - Kemana Anda menghabiskan liburan pekan ini? Jika kebetulan sedang berada di Kota Tanjung Pandan,Kabupaten Belitung atau sedang berencana berpergian ke  "Negeri Laskar Pelangi" ini, siapkan segera catatan tempat kuliner yang mau dipilih.

Jangan khawatir, banyak tempat makan di kota ini. Mulai dari kedai biasa,coffee shop,angkringan,seafood,waralaba hingga kuliner jaman dulu alias jadul.

Nah, yang terakhir ini menyajikan sesuatu yang unik dan rasanya sayang untuk dilewatkan. Setidaknya, bisa membawa pulang cerita bahwa Anda pernah ke Belitung.

Ya, namanya Rumah Makan Belitong Timpo Duluk atau dikenal juga dengan sebutan Kampong Belitong Timpo Duluk.

Ada dua tempat,rumah makan yang pertama ada di Jalan Lettu Mad No 22,Parit. Disinilah cikal bakal berdirinya Belitong Timpo Duluk.

Dan satu lagi berada di Jalan Pilang,Dukong yang bisa ditempuh sekitar 7 km dari pusat kota Tanjung Pandan. Dua-duanya menyajikan menu dan citra rasa yang sama.

Kliknusae.com, Jumat (30/8/2019) berkesempatan mengunjungi makanan khas yang menjadi santapan Raja Balitung pada jamannya. Pilihannya Belitong Timpu Duluk yang di Pilang.

Selain suasana alamnya yang masih asri dengan pemandangan hamparan pepohonan yang hijau,di area ini kita juga bisa merasakan berbagai ornament rumah adat.

Ada mobil klasik yang terparkir persis di dalam resto.Disalah satu pojokan juga tersandar sepeda onthel yang bisa menjadi latar belakang instagramble.

Keunikan lain disini adalah saat kita mulai memesan menu makanan.Namanya makan bedulang.

Dulang merupakan nampan besar berbentuk lingkaran yang menjadi alas beberapa piring didalamnya yang berisi nasi, sayuran dan lauk-pauk.

Satu Dulang biasanya untuk makan empat sampai lima orang secara bersama-sama.Tapi dengan hanya berdua, kita juga bisa mendapatkan menu yang sama.

Makan Dulang ini memiliki aturan tersendiri yakni dalam satu kelompok yang umurnya paling tua lah yang terlebih dahulu mengambil makanan setelah itu dilanjutkan sampai yang termuda.

Ternyata makan Dulang ini pada zaman dahulu hanya ditemukan bila ada acara-acara tertentu seperti upacara adat Belitung, kumpul warga, dan lainnya.

Tapi bagi para Raja Balitung terdahulu tradisi makan seperti ini jug selalu digelar dalam sebuah pejamuan.

Namun seiring dengan dikenalnya Belitung sebagai destinasi wisata maka makan Dulang ini bisa dilakukan kapanpun bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi makan khas Belitung.

Usai makan jangan buru-buru pulang karena seluruh rumah makan Belitong Timpo Duluk ini dihiasi oleh ornamen barang-barang vintage yang sangat instagramable untuk dipotret.

Persis diantara dua bangunan khas Belitung terdapat pusat oleh-oleh.Berbagai macam cemilan khas Belitung tersedia disini.

Masih dengan kekhasannya,sebuah perahu kecil "berlabuh" di souvenir shop Kedai Ule-ule Belitong. Didalamnya berbagai makanan khas Belitung bisa dipilih.

Tak salah, jika tripadvisor menempatkan rumah makan ini dalam deretan teratas restoran terbaik di Kepulauan Belitung.

Manager Resto Belitung Tempo Duluk Pilang, Wulan menjelaskan bahwa pihaknya ingin memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung yang datang kesini.

"Kami juga sedang mempersiapkan pengembangan kedepan agar memberikan suasana perkampungan yang lebih kental. Selain itu, kami ingin mengembangkan untuk area wisata edukasi khususnya buat anak-anak sekolah yang wajib mengenal budayanya sendiri. Khususnya budaya melayu Belitung," kata Wulan.

Saat ini,lanjut Wulan, sudah tersedia area perkebunan lada,buah jeruk kunci,tanaman kemerunting yang mirip dengan buah blueberry.

"Ini semacam blueberyy-nya Belitung," kata Wulan.

RM Belitong Timpo Duluk sendiri mulai beroperasi sejak 16 April 2013. Untuk di Pilang area parkir cukup luas sehingga bisa menampung beberapa bus. Rumah makan ini lebih ramai ketika memasuki akhir pekan.

Di hari biasa banyak grup, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara menjadikan rumah makan ini sebagai tujuan utama. Tentu karena kekhasan bangunan dan cara penyajian makannya.

Gimana? Penasaran kan?

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait