Belitung Ingin Jadi Tourism Hub Babel
Kliknusae.com - Pemerintah Kabupaten Belitung bertekad bisa menjadi hub tourism Provinsi Bangka-Belitung (Babel). Oleh sebab itu,sebagai pusat pariwisata tentu banyak hal yang harus dipersiapkan, tidak saja infrastruktur jalan dan bandara namun sumber daya manusia (SDM)-nya itu sendiri.
"Banyak hal yang mesti kami kerjakan selain membuka akses. Seperti memperbaiki sumber daya manusia (SDM)-nya supaya hospitality meningkat,memperbanyak destinasi yang berkualitas dan membuat variasi-variasi kepariwisataan lainnya," kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobi dalam perbincangan dengan Kliknusae.com, Jumat (10/8/2019).
Menurut Isyak, Pemerintah Kabupaten Belitung memang sudah mempersiapkan diri menuju hub Babel. Dimana semua penerbangan baik domestik maupun mancanegara kini diarahkan agar singgah terlebih dahulu di Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin.
Baca Juga: Ini Rute Baru Wins Air Bandung-Bangka-Belitung-Bengku-Jambi
"Kami ingin menawarkan destinasi Belitung tidak hanya pantainya yang menjadi andalan,tetapi kami juga sedang mengembangkan geopark. Jadi pariwisata Belitung itu dibangun benar-benar bukan oleh pemerintah saja, namun ada sinergitas yakni pemerintah provinsi,pusat dan masyarakat industri pariwisata itu sendiri," tambah Isyak.
Terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang,jelas Isyak, sejak di-launching Presiden Jokowi Widodo di Bangka beberapa waktu lalu, kini percepatan pembangunan fasilitas pendukung kepariwisataan di kawasan ini terus dilakukan.
"Desember nanti akan dibuka hotel bintang 5 pertama di Belitung,Sheraton, dalam bentuk resort dengan 200 lebih kamar. Hotel yang memiliki desain cukup indah ini menempati lahan seluas 300 hektar dan nantinya juga masih bisa dikembangkan menjadi kawasan terpadu khusus kepariwisataan," ungkap Isyak.
Baca Juga: Belitung Ajak Bandung Kolaborasi Dalam Pengembangan Wisatawan
Kehadiran beberapa hotel bintang di Belitung bertanda bahwa pemerintah daerah memang benar melakukan langkah konkret.
"Artinya KEK kita ini tidak kalah dengan KEK yang lain. Kita sangat nyata,fisiknya sudah keliatan. Begitu pun investornya, satu persatu sudah mulai. Memang kita masih akan terus menyakinkan investor terlebih dahulu, bahwa ada kepastian hukum,kemudahaan berinvestasi dan yang ketiga, potensi marketnya juga besar," papar Isyak.
Ditambahkan Isyak,pihaknya juga sudah meminta desa-desa segera meluncurkan program satu desa satu destinasi wisata setiap tahun.
"Jadi, mereka bisa berlomba-lomba melahirkan destinasi di tempatnya masing-masing. Oleh karenanya, dalam dua tahun kedepan, kita sudah punya tambahan hampur 50 destinasi sehingga wisatawan bisa punya pilihan-pilihan destinasi yang beragam lagi," tandasnya.
Baca Juga: ASITA Sambut Baik Keinginan Pemda Belitung Kembangkan Poros Wisata
Diluar KEK, Pemerintah Belitung juga sudah membuat Peraturan Daerah (Perda) intensif dalam berinvestasi.
"Dari Perda ini kami sudah menurunkan dalam bentuk peratura bupati (Perbub). Mudah-mudahan di Okotber 2019 paling lambat, Perbub tersebut sudah bisa ditandatangani Pak Bupati," kata Isyak.
Gambarannya Perbub ini kelak akan memberikan kemudahan bagi investor yang sudah masuk Belitung. Misalnya, mendapatkan potongan pajak (retribusi) dan lainnya. Ada juga kemudahan memperoleh perijinan karena sudah menyerap 60% tenaga lokal.
Baca Juga: KEK Belitung Segera Diresmikan Presiden
"Kami juga memasukan vokasi dalam regulasi ini. Mempercepat pembangunannya yang seharusnya tiga tahun,mereka percepat dua tahun selesai. Yang begitu-begitu kita dorong,supaya investasi bisa cepat berkembang," papar Isyak.
Kini, Pemkab Belitung pun tengah merancang pajak bumi dan bangunan itu masuk progresif.
"Bagi lahan yang tak aktif. Sebetu saja,lahan potensial di kawasan wisata tapi yang mati,tidak aktif, investornya pasif kita akan kenakan pajak progresif," tegasnya.
(adh)