Sabar,Tangkuban Parahu Sedang Dibersihkan
Klik nusae - Bagi pengunjung atau wisatawan masih harus bersabar. Pasalnya Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu masih dalam tahap pembersihan. Pasca erupsi yang terjadi pada Jumat, 26 Juli 2019 lalu banyak abu yang menutupi sebagian besar fasilitas destinasi favorit di Jawa Barat itu.
"Saat ini kita masih tahap membersihkan sisa-sisa abu. Ini kan daerah destinasi jadi harus betul-betul bersih. Nanti kalau sudah siap, saya akan hubungi Anda,"kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra (GRPP) Persada, Putra Kaban, Senin (29/7/2019) saat dihubungi Klik nusae.
Menurut Kaban-yang sedang dalam perjalanan menuju Tangkuban Parahu pihaknya belum membuka kawasan wisata Tangkuban Parahu karena pertimbangan lingkungan. Masih banyak sisa abu vulkanik yang belum secara keseluruhan disingkirkan.
"Memang sudah normal, tapi kami harus bersih-bersihkan dulu biar enak. Kan kasihan pengunjung, begitu datang masih banyak debu. Jangan sampai kita diketawain orang. Jadi, tunggulah, sabar sedikit kita sedang siapkan kembali supaya seperti semula," lanjut Kaban.
Memasuki hari ketiga, aktivitas vulkanologi Gunung Tangkuban Parahu masih normal. Setiap hari pengelola TWA Tangkuban Parahu terus mengerahkan ratusan petugas gabungan untuk membersihkan abu vulkanik yang menutupi areal wisata.Petugas kebersihan ini dibantu sekitar 100 petugas gabungan, BPBD Bandung Barat, Kabupaten Subang dan relawan berupaya membersihkan sisa abu vulkanik hingga lokasi kawah ratu gunung bisa kembali dibuka untuk wisatawan.
Mereka ada yang menggunakan peralatan manual seperti sekop dan sapu. Selain itu, ada petugas dari Dinas Kebakaran (Diskar) yang ikut menyemprot sisa debu di lokasi TWA Gunung Tangkuban Parahu.
Dijelaskan Putra Kaban, hari ini sebanyak 100 orang dikerahkan untuk membersihkan sisa abu vulkanik.
"Ini semua gabungan, ada petugas kami, pedagang, Kodim, Polisi, BNPB, semua untuk membersihkan ini. Karena suka tidak suka Tangkuban Parahu sebagai destinasi harus bersih, orang datang karena bersih," ungkapnya.
Ada sekitar 30 truk mengangkut abu vulkanik selama dua hari terakhir disiapkan untuk mempercpat proses pembersihan abu."Sudah ada sekitar 30 lebih karena memang kemarin tinggi abunya," ujarnya.
Abu vulkanik tersebut, dipindahkan ke kawasan Cikole.
"Ada tanah kami di bawah di Cikole. Karena abu ini bagus bisa menyuburkan, nanti kami pakai. Sudah banyak orang minta," katanya.
Selain pertimbangan kebersihan, belum dibukanya kembali TWA Gunung Tangkuban Parahu, lanjut Kaban, karena ia akan mengkondisikan para pedagang yang terdampak debu vulkanik.
Menurutnya, total ada 1.200 pedagang yang berjualan di sekitar lokasi wisata.
"Pedagang ini suka atau tidak suka adalah andalan kami. Hari ini rencannya kita akan briefing apakah clear. Kalau bisa kita bikin bertahap sampai ke atas. Semuanya masih situasionalah," tutupnya.
(adh)