MTI Pangkalpinang, Museum Timah Pertama di Asia

Klik nusae - Indonesia boleh berbangga diri karena memiliki Museum Timah Indonesia (MTI), satu-satunya museum timah di Asia. Tempatnya ada di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Museum yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No.179, Kota Pangkalpinang ini dibangun tahun 1997 oleh PT. Timah. MTI juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Museum Timah Pertama di Asia pada 20 September 2018.

Bangunan yang digunakan sebagai tempat MTI saat ini, dulunya rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) atau bangunan residen milik Kolonial Belanda. Dan pernah dijadikan tempat pengasingan dua tokoh proklamator Indonesia, Bung Karno dan Bung Hatta. Tahun 1959, gedung tersebut sempat pula dijadikan Museum Wisma Budaya, hingga 2 Agustus 1997 diresmikan sebagai Museum Timah Indonesia atau disebut juga Museum Teknologi Pertimahan.

Menurut Kepala Museum Timah Indonesia, Muhammad Taufik saat ditemui Klik nusae di lokasi, PT Timah hingga saat ini memiliki 2 museum timah, yaitu Museum Timah di Pangkalpinang, Bangka dan Museum Timah di Muntok, Bangka.

"Untuk museum di Pangkalpinang berisi tentang informasi sejarah perkembangan tambang timah di Indonesia dan yang di Muntok berisi tentang proses peleburan timah. Dua-duanya ada di Bangka, karena PT Timah sendiri berpusat di Kota Pangkalpinang, Bangka," papar M. Taufik.

Taufik juga menjelaskan, Museum Timah Indonesia di Pangkalpinang memiliki nilai sejarah tinggi bagi kemerdekaan Republik Indonesia. Museum ini menyimpan catatan perjalanan panjang sejarah pertimahan di Bangka Belitung khususnya dan dunia pada umumnya.

Di dalamnya menyajikan koleksi berupa alat-alat penambangan timah kuno, rantai kayu, gayung kayu, belincong tambang, balok timah dar abad ke-8 Masehi sampai sekarang, batuan granit di Bangka Belitung, diorama tambang timah metode "Sumur Palembang", eks peralatan penunjang kerja kantor semasa UPTB (Unit Penambangan Timah Bangka), dan koleksi foto kegiatan penambangan timah pada zaman kolonial Belanda.

Sejarah panjang pendirian MTI, diawali pada tahun 1958 dengan tujuan mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung dan memperkenalkannya pada masyarakat luas. Pendirian museum ini berawal tahun 50-an, saat itu dalam kegiatan penambangan banyak ditemukan benda-benda tradisional yang digunakan penambang zaman dahulu, utamanya zaman Belanda.

Dalam perkembangannya, museum ini pun sangat berguna bagi masyarakat luas sebagai wisata edukasi. Karena di dalamnya, pengunjung bisa mengetahui sejarah pertimahan di Bangka Belitung, perkembangan teknologi pertambangan sejak zaman Belanda hingga masa kini.

Akhirnya pada tahun 2010 silam, melihat besarnya jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Timah, dilakukanlah renovasi tata letak sehingga lebih fokus pada pertambangan. Beragam koleksi materi yang ada di dalam museum juga ditambah sehingga alur sejarah pertambangan menjadi semakin tampak.

Nah bagi yang ingin berkunjung, MTI dibuka setiap hari kecuali Jumat libur. Dibuka mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pengunjung pun tidak dikenakan biaya masuk alias gratis. Nikmati pula fasilitas Mobil (Oto) Pownis di MTI yang mengantar wisatawan city tour mengelilingi 15 titik bersejarah di Kota Pangkalpinang.*** (IG)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae