Pemkot Bandung Sebut Jumlah Hotel 488,Data Traveloka Akomodasi Ada 2.687

Klik nusae - Kepala Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari menyebutkan potensi pendapatan dari pajak hotel di Kota Bandung masih cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan hotel dan penginapan yang tercatat tinggi.

"Keberadaan distribusi online (Travelka,Oyo,Reddoorz dan lainnya) ternyata ada hikmahnya. Berdasarkan data Traveloka jumlah penginapan (akomodasi)  seperti hotel,apartment dan lainnya di Kota Bandung mencapai sekitar 2.687,sedangkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) tercatat di Kota Bandung ada  488 hotel," demikian disampaikan Kenny dalam acara audiensi Wali Kota Bandung Oded M. Danial  dengan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) di Pendopo Jalan Dalem Kaum No 56 Bandung, Kamis (18/7/2019).

Menurut Kenny, distribusi online saat ini  merupakan sebuah keniscayaan seiring dengan perjalanan zaman. Mau tidak mau era digital yang memasuki industri  4.0 harus dihadapi.

Segala sesuatu sekarang sudah dalam genggaman. Begitu pun dalam dunia  wisata, masyarakat menginginkan kemudahan  dalam memperoleh informasi destinasi.

"Oleh sebab itu, kami selama ini terus berkolaborasi dengan PHRI dalam upaya menghadapi tantangan digitalisasi ini. Termasuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam setiap  menyelesaikan permasalahan yang ada," lanjut wanita yang selalu tampil energik ini.

Terhadap tumbuhnya hotel,penginapan atau pun homestay di Kota Bandung,Kenny mengajak berbagai pihak terkait untuk melakukan pengecekan dilapangan.

Hal ini penting guna  memperoleh gambaran lebih jauh. Tidak saja menggali potensi pajak,tetapi juga penertiban.

Kenny juga setuju terhadap upaya moratorium hotel agar tidak terjadi ketimpangan dan menjaga agar okupansi hotel tetap baik.

"Sebagaimana arahan pak wali kota, saya setuju harus ada kajian terlebih dahulu terkait moratorium. Termasuk nanti juga bisa masuk dalam revisi Perda No 7 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan kepariwisataannya yang naskah akademiknya sudah masuk bisa dibahas setelah pelantikan anggota DPRD yang baru," jelas Kenny.

Sementara itu Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung Arif Prasetya mengapresiasi kontribusi perhotelan dan restoran terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Sampai bulan Juni 2019 ini, kami mencatat pendapatan daerah dari sektor hotel dan restoran mencapai Rp 28 miliar.  Untuk itu,kami sangat berterima kasih kepada PHRI karena pajak dari sektor perhotelan ini cenderung mengalami kenaikan," kata Arif.

Atas kontribusi ini,kata Arif, pihaknya siap saja melaksanakan "give and give" terhadap upaya mendorong kegiatan atau promosi bagi PHRI.

"Tinggal dirumuskan saja kebijakannya dari Disbudpar. Pada dasarnya kami siap saja," ujar Arif.

Untuk transparansi dan memaksimalkan perolehan pajak perhotelan,Arif berharap PHRI bisa membantu mensosialisasikan pemasangan tapping box  (alat monitoring transaksi usaha secara online yang dipasang di mesin kasir untuk menghitung setiap transaksi).

"Saat ini sudah ada 800 Tapping Box yang dipasang di hotel, terutama hotel-hotel  kelas bintang. Harapan kami, semua hotel bisa dipasang alat ini," tandas Arif.

(adh)

Redaksi : Terjadi perbaikan pada judul berita ini sebelumnya; Data Pemkot Bandung Jumlah Hotel 488, Traveloka Sebut 2.800, seharusnya; Pemkot  Bandung Sebut Jumlah Hotel 488, Data Traveloka  Akomodasi Ada 2.687. Atas perbaikan tulisan ini Minggu, (21/7/2019) pukul 10.37 WIB kami mengucapkan terima kasih.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya