Presiden Tepati Janji Menghitung Ulang Harga Avtur

Klik nusae- Sesuai janji sebelumnya,saat merespon pertanyaan keluhan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI),Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya resmi meminta beberapa menteri kabinet kerja untuk menghitung ulang harga avtur yang dijual oleh PT Pertamina (Persero).

Hal itu disampaikan langsung Jokowi pada saat rapat internal bersama Menteri BUMN Rini Soemaeno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution,Rabu (13/2/2019),di Istana Negara, Jakarta Pusat, .

Acara rapat berlangsung sebelum Jokowi melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, serta Gubernur Jambi.

Pada acara penutupan Rakernas IV PHRI 2019 di Grand Sahid Jaya,Senin (11/2/2019) lalu, Presiden menjanjikan akan memanggil menteri terkait perihal harga avtur yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan ongkos pesawat menjadi mahal.

"Kepada bapak presiden agar harga avtur ditinjau ulang karena imbasnya terhadap harga tiket pesawat,kunjungan wisatawan juga jadi turun," kata Ketua Umum PHRI Hayradi Sukamdani saat itu.

Dari hasil rapat dengan presiden,Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku telah mengusulkan adanya pemangkasan pajak pertambahan nilai (PPN) pada avtur ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Harga avtur di bandara di Indonesia masih lebih mahal dibanding negara tetangga, salah satunya adalah Bandara Changi Singapura. Mahalnya harga avtur jadi sebab harga tiket pun ikut mahal.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, harga avtur di bandara di Indonesia sebenarnya tak beda jauh dengan Singapura. Yang membedakan hanya komposisi pajaknya.

"Kita tidak beda jauh dengan Singapura. Cuma ada perbedaan paling utama pajak, di kita kan kena PPN, di sana tidak kena," tutur Rini di Istana Negara,kemarin.

Rini mengatakan, pemerintah juga tengah mengupayakan agar PPN untuk bahan bakar pesawat ini dihapuskan. Soal itu, Rini menyebut sudah diusulkan ke Kementerian Keuangan. Rini berharap PPN avtur dihapuskan agar formula biayanya sama dengan Singapura.

"Harapannya dihapuskan," tutur Rini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar harga tiket pesawat bisa turun mulai pekan ini. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai dipanggil Jokowi siang ini.

"Ya diusahakan (harga tiket turun) minggu ini," kata Budi Karya.

Walau begitu, Budi Karya tidak merinci berapa besaran penurunan harga tiket yang diminta Jokowi. Sebab, kata Budi Karya, perhitungan penurunan harga tiket dilakukan oleh maskapai.

"Kalau dibahas naik itu 10-20%. Kalaupun naik. Ini korporasi, kita nggak boleh intervensi. Biar mereka yang kalkulasi," katanya.

Lebih dari itu, tambah Budi Karya, pihaknya akan mencari cara agar bisa segera menurunkan harga tiket ini bersama maskapai.

Budi Karya juga menjelaskan, untuk bisa menurunkan harga tiket pesawat maka diperlukan beberapa perhitungan, termasuk perhitungan harga avtur. Sebab, 40% harga tiket pesawat dihitung berdasarkan harga avtur.

Jokowi mengaku sudah menginstruksikan beberapa menteri kabinet kerja untuk menghitung ulang harga avtur yang dijual PT Pertamina (Persero).

Jokowi mendapatkan keluhan harga avtur dari para pengusaha yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berdampak pada tingkat okupansi kamar hotel. Harga avtur menjadi salah satu penyebab tingginya harga tiket pesawat.

"Tadi baru tadi baru kita rapatkan. Saya sudah perintahkan untuk dihitung. Mana yang belum efisien mana yang bisa diefisienkan, nanti akan segera diambil keputusan. Segera akan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta.

Jokowi mengaku akan menyampaikan keputusan akan menurunkan harga avtur atau tidaknya setelah para menteri sudah menghitung ulang harga avtur.

"Ya setelah ada kalkulasinya kan. Wong baru saya perintah tadi, untuk melihat, membuat perhitungan membuat kalkulasi, ada opsi-opsi seperti apa baru sampaikan kepada saya," ungkap dia.

(adh/dtk)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae