Tiba Di Pangandaran Menpar Langsung Bahas KEK

JELAJAH NUSA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tiba di Bandara Nusawiru Kabupaten Pangandaran,Jawa Barat untuk melakukan peninjauan ke beberapa lokasi wisata. Dalam kunjungan tersebut Menpar didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata,Wakil Bupati H Adang Hadari,Sekda Mahmud,Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ida Hernida dan Kepala Dispar Pangandaran Undang Sohbarudin.

Menpar dan rombongan mendarat di Bandara Nusawiru sekitar pukul 07.00 WIB,Rabu (28/11/2018) ditengah rintik hujan yang turun. Namun suasana hangat penyambutan sangat terasa.

Menpar Arief Yahya diagendakan akan membahas lebih lanjut tentang penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangandaran.

Selain itu, kunjungan kerja Menpar ke Pangandaran untuk menanggapi komitmen Gubernur Ridwan Kamil yang mencanangkan daerahnya menjadi provinsi pariwisata.

Menpar Arief Yahya menjanjikan penetapan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Jawa Barat yaitu KEK Cikidang di Sukabumi dan KEK Pangandaran.

"Bisa dikatakan Pangandaran adalah Bali-nya Jawa Barat. Pangandaran memiliki destinasi wisata yang beragam mulai dari pantai , sungai, bukit dan cagar alam. Tentunya akan semakin memudahkan wisatawan berkunjung ke pantai Pangandaran," kata Menpar.

Selain itu, tambah Menpar, rencananya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan memperbaiki jalur kereta api Banjar - Pangandaran.

"Yang paling berat umumnya adalah Amdal, dan bagus pemerintahan sekarang Amdal bisa dilakukan secara paralel," terangnya.

Disisi lain, untuk Analisis mengenai dampak lingkungan, Menpar Arief Yahya menjelaskan bahwa sudah ada regulasi yang memudahkan.

Kemudahan lain dalam proses pembentukan KEK adalah tidak diperlukan anggaran khusus, yang lebih dibutuhkan adalah ketersediaan lahan.

"Setelah penetapan, KEK bisa mulai dibangun dengan waktu pembangunan bervariasi, paling cepat selama satu tahun, ada pula yang memakan waktu hingga tiga tahun," ungkapnya.

Menpar Arief Yahya melanjutkan, proses penetapan pembangunan KEK paling cepat memakan waktu tiga bulan, perkiraannya proses ini akan selesai pada awal tahun 2019.

"Semua sudah disediakan oleh pemerintah bahkan saya yakin bandara itu bisa dibicarakan, baik yang di Pangandaran maupun Sukabumi," ujar Menpar.

Tetapi, tambahnya, akan ada banyak kemudahan dari pemerintah pusat bila sudah terealisasi, baik itu infrastruktur, utilitas pasar, jalan, air, listrik hingga internet.

"Semua hanya tinggal menunggu waktu. Pangandaran baru segera mewujud dan mata dunia akan mengarah ke sana dalam waktu tidak terlalu lama. Saat ditata dengan serius dan profesional, tingkat kunjungan wisata ke Pangandaran diharapkan akan semakin me­ning­kat," imbuh Menpar.

Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan, untuk mewujudkannya, Pemprov Jabar akan mengalokasikan anggaran Rp40 ­miliar hingga Rp65 miliar untuk penataan ini.

"Semua harus berstandar internasional agar Pangandaran jadi destinasi wisata kelas dunia. Kawasan pasirnya tetap harus ada. Tempat duduk di pantai akan dibuat sebagus mungkin sehingga wisatawan tak duduk sembarangan," ungkap Ridwan Kamil.

Pria yang sering disapa Kang Emil ini menjelaskan, di area pantai barat yang merupakan daerah berenang akan dibuat makin nyaman, sehingga tidak terganggu perahu nelayan. Ia bahkan meminta agar diba­ngun masjid indah di pantai timur.

"Nanti saya yang desain langsung untuk masjid terapung," kata Emil.

Di pantai timur, Ridwan Kamil menyampaikan usulan penataan trotoar agar lebih lebar dan tata parkir kendaraan yang rapi. "Pangandaran harus naik kelas, seperti Hawaii," katanya

Menurut Emil, pena­ta­an harus dilakukan agar Pangandaran dapat tampil sekelas dengan pantai Waikiki yang berada di Hawaii.

"Saya sudah dua kali dalam setahun ini ke Pangandaran. Saya melihat ada potensi besar disana," tutup Emil.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya