Blogger Dunia Pun Terpukau Oleh Banyuwangi
Belum lama ini, rombongan penggiat pariwisata dunia berkunjung ke Banyuwangi. Tercatat ada 21 orang. Mereka berasal dari Amerika Selatan dan Eropa. Latar belakangnya beragam. Ada blogger, influencer, tour operator, dan jurnalis.
Tak satu pun dari mereka yang terlihat bosan ketika menjelajahi Banyuwangi. Terlebih ketika mereka diajak melihat Festival Gandrung Sewu, Sabtu (20/10/2018).
Sebuah atraksi kolosal 1.200 penari di bibir Pantai Boom berlatar Selat Bali. Mereka terlihat antusias dan mengaku sangat kagum dengan atraksi wisata budaya tersebut
"Festival Gandrung Sewu bikin takjub. Indah sekali," kata Jose Sergio, pengelola majalah Volta Ao Mundo, majalah travel terbesar di Portugal. Majalah ini nantinya akan menurunkan artikel tentang destinasi wisata di Banyuwangi.
Menurut dia, Festival Gandrung Sewu sangat spesial karena dibawakan ribuan penari dalam balutan kostum cantik dengan warna merah menyala yang seragam.
Ditambah dengan narasi cerita yang apik dan pemandangan Selat dan Pulau Bali, serta penontonnya yang juga sangat kooperatif, pertunjukan ini bagi Jose sangat mengagumkan.
"Sangat fantastis. Saya sangat beruntung bisa menjadi saksi dari pertunjukan yang luar biasa ini. Event ini sangat layak dijual ke global," kata Jose yang tak henti-hentinya mengarahkan kameranya ke ribuan penari tersebut.
Tak hanya itu, sejumlah blogger dan influncer berbagai negara juga terlihat sibuk mengabadikan adegan sendratari kolosal tersebut. Mereka semua mengaku takjub dengan pertunjukan Gandrung Sewu.
Menurut Darianto Harsono, Kasubdit III, Direktorat Amerika II Kemenlu RI, para penggiat pariwisata ini merupakan bagian dari famtrip yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri.
Famtrip ini bertujuan untuk mempromosikan Banyuwangi. Dimana kegiatan ini dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2018.
"Ada yang dari Brazil, Chili, Peru, Uruguay, Venezuela, Yunani, Portugal, Spanyol dan Belgia," kata Darianto.Famtrip ini adalah bagian dari rencana Kemenlu untuk mempromosikan Banyuwangi lebih luas lagi. Semakin pesatnya perkembangan pariwisata daerah yang berjuluk Sunrise of Java itu, juga menjadi salah satu alasannya.
Famtrip ini adalah bagian dari rencana Kemenlu untuk mempromosikan Banyuwangi lebih luas lagi. Semakin pesatnya perkembangan pariwisata daerah yang berjuluk Sunrise of Java itu, juga menjadi salah satu alasannya.
Selama di Banyuwangi, mereka juga mengunjungi Kawah Ijen yang mempunyai fenomena api biru (blue flame) yang mendunia.
Selain itu, mereka menjelajahi Bangsring Underwater, Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo. Termasuk juga Pantai Plengkung. Salah satu pantai yang memiliki ombak untuk berselancar terbaik di dunia.
"Kami juga mengagendakan pertemuan dengan tour operator dan pelaku industri pariwisata di Banyuwangi, termasuk pihak perhotelan untuk membuka peluang kerjasama yang baik antar tour operator ini," jelas Darianto.
Respon Menpar Arief Yahya sangat positif. Blogger dan media-media top Amerika Selatan dan Eropa ini diyakininya akan membuat Banyuwangi makin mendunia. Terlebih Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang paling pesat perkembangannya. Atraksinya keren, aksesnya paten, amenitasnya oke.
"Banyuwangi memiliki tiga kriteria sebagai prasyarat menjadi destinasi utama, yaitu atraksi wisata mendunia, amenitas pendukung yang lengkap, dan aksebilitas yang semakin mudah," kata Arief.
Dengan semua itu, Banyuwangi telah menjelma menjadi kekuatan baru Pariwisata Indonesia. Apalagi dengan digelarnya famtrip ini.
"Indirect impact dan media value blogger dan media ini pasti luar biasa,"lanjut Menpar Arief Yahya.
(adh)