BIJB Beroperasi Masyarakat Harapkan Putra Daerah Terserap

JELAJAH NUSA - Masyarakat sekitar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) mengharapkan putra-putri daerah bisa terserap sebagai pekerja setelah resmi dioperasikan.

Seperti dikatakan seorang warga Desa Kertajati, Trisno Prawiro di Majalengka,  yang mengharapkan setelah hari ini,Kamis (24/5/2018) diresmikan Presiden Joko Widodo masyarakat sekitar bisa diajak untuk bekerja di BIJB.

"Sekarang belum terasa manfaatnya bagi masyarakat sekitar, semoga nanti benar-benar putra daerah yang bisa bekerja disana," kata Trisno.

Menurutnya ketika sudah diresamikan, harapan yang terbesar, adalah masyarakat sekitar bandara bisa sejahtera dan juga bisa menikmatinya.

Masyarakat kata Trisono, tentunya tidak hanya dijadikan penonton, namun harus diserap sebagai tenaga kerja, baik yang kasar maupun profesional, agar ekonomi juga bisa meningkat.

"Dan membuat masyarakat sekitar menjadi sejahtera dengan adanya BIJB," ujarnya.

Dia mengatakan selama adanya pembangunan bandara, masyarakat memang terbantu dan juga bisa mendapatkan penghasilan, mulai dari jualan dan juga menyediakan tempat tinggal.

Karena ujar Trisno, banyak buruh kasar yang saat ini bekerja datang dari luar daerah, meskipun dia tidak memungkiri adanya pekerja dari warga sekitar.

"Intinya kami masyarakat kecil ingin bisa dihargai dengan dijadikan pekerja, jangan sampai tenaga asli daerah malah tidak diserap," ujarnya.

Sementara itu Maemunah, warga sekitar proyek BIJB mengatakan ada informasi bahwa warga sekitar menjadi prioritas BIJB, namun harus ada ijazah yang minimal SMA.

"Padahal banyak yang tidak mempunyai ijazah SMA, karena disini memang banyak yang tidak sekolah, semoga kebijakan itu bisa berubah," katanya.

Sementara itu Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryaman Sutrisno mengemukakan bahwa keberadaan BIJB menjadi peluang besar bagi para  pengusaha asal Jawa Barat untuk melakukan investasi di kawasan tersebut. Ia juga berharap BIJB bisa membuka peuang seluas-luasnya kepada pengusaha lokal.

"Kami berharap, tentunya BIJB bisa membuka peluang kerjasama dengan para pengusaha lokal. Hal ini penting sebagai bagian dari kearifan lokal. Dengan demikian bisa selaras dengan keinginan Gubernur Jawa Barat bahwa keberadaan BIJB bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnyta," kata  Agung.

Hal senada juga dikemukakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar bahwa keberadaan BIJB harus bisa dirasakan manfaatnya bagi industri pariwisata di Jawa Barat.

"Ya, memang harus  memprioritaskan pengusaha lokal. Harus sinergi supaya ke depannya perkembangan BIJB sesuai yang diharapkan. Bagi teman-teman di industri pariwisata ini juga merupakan peluang investasi yang mesti dimanfaatkan," katanya.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (DPD Asita) Jawa Barat Budijanto Ardiansjah mengemukakan, BIJB kelak bisa menyediakan tidak hanya penerbangan domestik,tapi juga long haul karena, selain penerbangan haji dan umrah serta penerbangan ke sejumlah negara Asean, potensi penerbangan internasional di Jawa Barat masih relatif sedikit dan kebanyakan pun melakukan transit di Singapura.

"Nah, agar terjadi peningkatan  kunjungan wisatawan mancanegara, kami sarankan BIJB untuk approach (pendekatan) kepada airline Timur Tengah dan negara Eropa lainnya," jelasnya.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae