Budaya Dayak Akan Tampil Di Berlin Jerman

JELAJAH NUSA - Pesona dan keunikan destinasi wisata Taman Nasional Tanjung Puting akan dipromosikan di Internationale Tourismus-Ba¶rse (ITB), sebuah pameran pariwisata internasional, di Berlin, Jerman 7-11 Maret 2018.

Salah seorang tour operator wisata, yang mewakili destinasi Tanjung Putting dan  ikut serta dalam eksebisi itu, Arif Nugroho, mengatakan misi promosinya berjudul 'Journey to The World's Capital of Orangutans'.

Namun, kata Arif di Berlin ia tak hanya akan berbicara tentang Tanjung Puting dan orangutan-nya saja. Menurutnya, sesuai panduan brosur yang ia pegang, ia juga akan menjual obyek wisata lain di seputar Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan dan Lamandau.

Sementara city tour Pangkalan Bun, meliputi Istana Kuning, Desa Pasir Panjang, Sungai Arut, dan tempat-tempat nongkrongnya warga Pangkalan Bun.

Selain itu, juga dipromosikan berbagai hotel, restoran, pusat kuliner tradisional di wilayah Pangkalan Bun dan sekitarnya.

Di luar kota Pangkalan Bun, ada Astana Alnursari, dan Masjid Kyai Gede, yang juga menjadi warisan kultural Kesultanan Kotawaringin. Untuk tema 'Living with Dayak in Lamandau,' obyek wisata di Kecamatan Delang menjadi jualan utama.

Ada lagi Desa Lopus dan Tapin Bini yang siap dengan berbagai atraksi budayanya. Menurutnya ini merupakan bentuk dukungan bagi destinasi-destinasi yang dikelola kelompok sadar wisata (pokdarwis).

"Kita juga akan kenalkan Festival Babukung (tarian topeng untuk upacara kematian), termasuk Babantan Laman (ritual tolak bala) dan Balayah Lanting (susur sungai dengan rakit)," kata Arif.

Jadi, selain melihat kehidupan orangutan lebih dekat, wisatawan dapat menambah agenda kunjungan dengan hidup bersama masyarakat asli Dayak.

"Diharapkan Tanjung Puting dapat terus dikenal hingga menjadi salah satu destinasi terbaik di dunia," lanjut Arif.

Keikutsertaan destinasi Tanjung Puting ke Berlin disupport oleh Swisscontact Wisata, bersama dengan destinasi Toraja, Flores, dan Wakatobi.

Di Berlin mereka difasilitasi Kementerian Pariwisata, dan akan mengisi stan Wonderfull Indonesia. Sementara itu, dalam rilisnya, pihak Swisscontact Wisata menyebut ITB Berlin merupakan kesempatan bagi para exhibitor Indonesia untuk bertemu dan berinteraksi dengan buyer dan pelaku pasar wisata internasional.

Menurut Project Ofiicer & Media Event Swisscontact Wisata, Hestin Klass, pada ITB Berlin 2017 tercatat rata-rata nilai transaksi yang diperoleh exhibitor mencapai hingga 6 milyar euro, dengan tingkat kepuasan mencapai 92 persen.

Pemandangan matahari terbenam terlihat dari tempat yang dikenal dengan Kampung Pelangi di Kota

"Ini membuktikan ITB Berlin adalah ajang yang sangat strategis untuk promosi dan pemasaran pariwisata Indonesia di dunia internasional, maupun event Business to Business," kata dia.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah juga mengirimkan empat delegasinya ke event tahunan ini. Salah satunya, Yomie Kamale, Ketua Himpunan Pramuwisata Kalimantan Tengah.

"Saya mewakili pelaku wisata dan tour operator. Saya mewakili wilayah barat, jadi Kotawaringin Barat dan Lamandau yang wisatanya sudah siap," tutur Yomie.

(adh/kom)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya