Tak Lama Lagi Pangandaran Jadi Destinasi Wisata Dunia

JELAJAH NUSA -  Puluhan tahun lalu pembersihan tenda-tenda biru pedagang kaki lima (PKL) di Pantai Timur dan Pantai Barat Pangandaran gagal. Mereka setiap kali ini ingin direlokasi selalu menolak. Akibatnya keindahan pantai kedua setelah Bali ini menjadi carut marut. Tak nyaman untuk dinikmati.

Sejarah pun berkata lain, sejak Rabu (10/1/2018) kemarin, sebanyak 1.300 pedagang yang ada di pantai timur dan barat Pangandaran membongkar sendiri lapak dagangan mereka. Tanpa ada ekses atau penolakan.

Pembongkaran ini disaksikan langsung oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Adang Hadari sejak pagi hari. Sebelumnya bupati juga sudah melakukan peninjauan dibeberapa titik yang akan dilakukan pembongkaran.

"Sejak awal sudah saya sampaikan bahwa Pantai Pangandaran ini aset kita bersama. Aset masyaralat juga yang harus dijaga dan di tata supaya lebih menarik. Dengan cara ini wisatawan yang datang pun menjadi merasa nyaman," kata Bupati Jeje saat menerima Jelajah Nusa dan mengajak untuk menyaksikan langsung pembongkaran tenda biru ini, kemarin.

Menurut Jeje, tak semua pedagang bisa menerima pembongkaran begitu saja. Ada juga yang sempat menolak dan bersikeras untuk mempertahankan tenda.

"Saya ajak bicara. Kan kebetulan sejak kecil sampai dewasa saya mainnya dipantai ini juga. Saya jalan muteri pantai untuk ketemu mereka dan diskusi. Semua bisa dibicarakan, karena pada akhirnya pantai ini untuk kita semua," ujarnya.

Saat mengawasi pembongkoran PKL, Bupati Jeje juga menyempatkan berdiskusi dengan General Manager Hotel Horison Palma Pangandaran,Ferry. Bupati minta Horison bisa turut mempercantik bibir pantai usai pembongkaran.

"Nanti di depan sini bisa dipasang lampu-lampu, supaya saat malam hari tetap keliatan indah," kata Jeje.

Ferry pun merespon bahwa pihaknya akan membantu pemerintah dalam penataan pantai Penanjung, Pangandaran.

"Iya, saya setuju dengan ide pak Bupati. Nanti kami akan pasang lampu-lampu di depan hotel. Kebetulan hotel kami menghadap langsung ke view Pantai Pangandaran. Mau dari lantai lobby atau rooptof, tamu bisa memandang langsung ke laut lepas," ujar Ferry.

Seperti diketahui, selama ini kawasan Pantai Pangandaran dipenuhi pedagang kaki lima yang menjamur di sekitar pinggir pantai. Tenda-tenda berwarna biru berjejalan, sehingga memberikan kesan kumuh.

Ditambahkan Jeje, pemerintah daerah telah menganggarkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan penataan tersebut. Meski banyak pro dan kontras atas kebijakan penataan kawasan tersebut sejak dua tahun lalu, akhirnya tahapan pelaksanaan relokasi bisa dilakukan.

"Pedagang akan mengenakan rompi khusus yang dibagikan secara gratis, jika pedagang yang tidak menggunakan rompi maka secara otomatis pedagang tersebut akan dilarang berjualan dan itu tugas Satpol PP yang akan menertibkannya," ucap Jeje, didampingi Wakil Bupati Adang Hadari.Hal tersebut diutarakannya seusai pelaksanaan apel persiapan penertiban pelaksanaan relokasi pedagang pantai, di halaman depan gedung kios pedagang Nanjung Asri eks Pasar Seni pantai barat Pangandaran, Selasa, 9 Januari 2018.

Setelah pedagang pantai direlokasi dan pantai bersih dari tenda-tenda biru, pemerintah daerah akan mendesain kawasan Pantai Pangandaran menjadi lebih menarik

"Kalau sudah bersih dari tenda-tenda biru, kawasan pantai akan dibuat indah dan menarik," ujarnya.

Menata kawasan pantai menjadi lebih nyaman bagi pengunjung sangatlah penting. Apalagi mengingat Pangandaran tak pernah sepi dari wisatawan.

Jeje mengatakan, ada sekitar 3 juta pengunjung wisata yang datang ke obyek wisata di Pangandaran pada tahun 2017 kemarin.

"Kalau dalam satu orang pengunjung bisa mengeluarkan uang 200 ribu saja, sudah 600 miliar uang yang berputar di Pangandaran," ujarnya.

Dia berharap, objek wisata Pangandaran akan menjadi lebih bersih, tertib, indah dan nyaman. Untuk mewujudkan harapan tersebut, merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.

"Maka tanpa bantuan masyarakat kita tidak akan bisa mencapai harapan untuk menjadikan Pangandaran menjadi tujuan wisata yang mendunia," ucapnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae